"Nah waktu itu kaca sebelah kiri dan depan mobil kami pecah semuanya. Adik saya yang paling ketakutan. Usianya masih 17 tahun," kata Ardi.
Ardi menambahkan, hingga sekarang kenangan buruk tersebut masih sulit untuk dilupakan, meski sudah berkali-kali mencoba melupakan.
"Jadi selama seminggu ayah, ibu, dan adik saya di rumah sakit untuk penyembuhan dan menghilangkan trauma, dan adik saya yang masih teringat dan trauma banget," pungkasnya.
Baca Juga:Peringatan Setahun Bom Surabaya, Ipda Ahmad: Saya Sudah Maafkan
Saat ini, Ardi tercatat bekerja di divisi humas Pemkot Surabaya.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa