Kisah Sudarma Rela Jadi Jongos Napi Demi Uang Rp 200 Ribu

"Saya kenal dia (Tatak) dari empat tahun lalu. Tapi saya tidak tahu dia dari mana. Dia mengakunya dari Lapas Kerobokan,"kata Sudarma.

Agung Sandy Lesmana
Senin, 10 Juni 2019 | 21:15 WIB
Kisah Sudarma Rela Jadi Jongos Napi Demi Uang Rp 200 Ribu
Komang Sudarma divonis 9 tahun penjara terkait kasus peredaran narkoba. (istimewa)

SuaraJatim.id - Komang Sudarma (23) mengaku rela menjadi penyuruh alias jongos seorang narapidana yang mendekam di Lapas Kerobokan untuk bisa mengedarkan sabu-sabu dan pil ekstasi.

Dalam bisnis narkoba itu, Sudarma mendapat upah sebesar Rp 200 ribu. Atas perbuatannya itu, Sudarma dijatuhkan vonis hukuman pidana penjara selama 9 tahun oleh hakim di PN Denpasar, Senin (10/6/2019).

Putusan majelis hakim pimpinan I Gde Ginarsa, menimbang terdakwa bersalah sebagaimana tertuang dalam pasal 112 ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

"Terdakwa terbukti bersalah memiliki narkotika jenis sabu berat total 23,9 gram dan 14 butir ekstasi logo S. Mengadili terdakwa dengan hukuman pidana penjara selama sembilan tahun," putus hakim seperti dikutip Beritabali.com--jaringan Suara.com.

Tidak hanya itu, hakim juga menjatuhkan denda sebesar Rp 1 miliar subsider 4 bulan penjara. Hukuman ini lebih ringan dari tuntutan Jaksa I Made Tangkas, yang mengajukan hukuman 13 tahun denda Rp 1 miliar dan subsider 6 bulan.

Terhadap putusan hakim, terdakwa yang didampingi Pusbakum Peradi Denpasar menyatakan menerima. Sedangkan JPU dari Kejati Bali menyatakan pikir-pikir.

Dalam dakwaan terungkap bahwa Sudarma ditangkap di seputaran Jalan Gunung Soputan, Gang Tualen, Padangsambian Kelod, Denpasar Barat, 28 Januari 2019 lalu.

Saat itu, dia hendak mengambil paket narkotika yang ditindih di sebuah kayu di kawasan tersebut. Belum sempat mengambil paket, pria yang hanya mengenyam pendidikan sampai Kelas 2 SMK diringkus polisi.

Pengakuan Sudarma di muka sidang, sebelumnya dia diminta mengambil narkotika itu oleh temannya bernama Tatak Riky Hidayat.

Baca Juga:Cegah Peredaran Narkoba, Polisi Belanda Tawarkan Parfum Beraroma Ekstasi

"Saya kenal dia (Tatak) dari empat tahun lalu. Tapi saya tidak tahu dia dari mana. Dia mengakunya dari Lapas Kerobokan,"kata Sudarma. 

Dia diminta Tatak meletakkan paket narkotika tersebut di TKP dengan imbalan Rp 200 ribu. "Tapi uang itu belum diberikan,"akunya.

Di sisi lain, nama yang sama Komang Sudarma juga terjadi dari tangkapan BNN dengan tangkapan barang bukti sabu 300 gram dan 992 pil ekstasi. Namun tersangka satu ini masih menunggu pelimpahan ke PN Denpasar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini