SuaraJatim.id - Massa ormas Front Pembela Islam (FPI) terlibat bentrok denga Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulam (Banser) seusai memantau sidang kasus pencemaran nama baik dengan Sugi Nuraharja alias Gus Nur sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri Surabaya, Kamis (20/6/2019).
Salah seorang anggota Patriot Garda NKRI Jatim, Abdurrohim menerangkan, keributan antara massa Banser dan anggota FPI bermula dari adu mulut antara kedua kubu.
Kata Abdurrohim, massa Banser saat itu menegur anggota FPI dengan menanyakan kenapa mengawal proses persidangan Gus Nur.
“Mereka (anggota FPI) seperti ngece,” kata Abdurrohim seperti dikutip Beritajatim.com.
Baca Juga:Banser NU Ngamuk Gara-gara Kakek Ini Teriak: Banser Kyai PKI
Berawal dari kejadian itu, perselisihan berlanjut hingga ke area parkir dengan aksi saling baku hantam antara kedua massa ormas Islam itu.
“Saya saat itu hanya memisah saja, sudah saya arahkan dia (anggota FPI) untuk masuk ke dalam mobil, tapi mereka tidak mau,” terang Abdurrohim.
Salah seorang anggota FPI mengaku kehilangan handphone paska keributan itu. Handphone yang ia bawa terjatuh saat dikeroyok oleh massa Banser. Namun, Abdurrohim membantah pengakuan tersebut.
Menurutnya, saat keributan itu terjadi, dia hanya melihat spion mobil yang terjatuh.
“Setahu saya spion mobil yang jatuh, kemudian diambil oleh anggota FPI, mau dilemparkan ke massa Banser tapi tidak jadi. Mungkin takut kena mobil orang,” paparnya.
Baca Juga:Adu Mulut, Massa Banser dan FPI Nyaris Bentrok di Sidang Gus Nur
Abdurrohim menyatakan tidak mau nantinya ada isu bahwa massa Banser yang mengambil handphone tersebut. “Tidak mungkinlah kawan-kawan (Banser) yang mengambil,” tandasnya.