"Hasil pengecekan sementara tadi juga mengandung belerang," sambungnya.
Lebih jauh, Eko menyebutkan bahwa pihaknya melakukan beberapa pengecekan. Selain SO2, DLH juga mengukur Nitrogen Oksida (NO), ozon permukaan (O3), dan Karbon Monoksida (CO). Hasilnya, NO hasilnya 0,0 mikrogram per meter kubik, O3 hasilnya 67,86, serta CO-nya 2.165,1. Sementara temperatur tercatat 27,9 derajat.
Mengenai tindakan selanjutnya, Eko menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu tim Energi Sumber Daya Manusia (ESDM) Provinsi Jatim untuk turun ke lokasi. Dikatakannya, DLH sudah berkoordinasi dengan ESDM, dan dijadwalkan tim itu akan turun ke lokasi kejadian besok (Selasa) pagi.
"Yang lebih tahu kan mereka (ESDM). Jadi kita menunggu mereka, mengenai langkah apa yang perlu kita dilakukan," jelasnya.
Baca Juga:Warga Perumahan di Surabaya Ini Bingung Atasi Semburan Lumpur Berbau Solar
Untuk diketahui, sebelumnya di Perumahan Kutisari Indah Utara III Nomor 19 itu tiba-tiba saja muncul semburan lumpur yang bercampur minyak. Semburan itu berada di halaman rumah dinas Setiawan, pimpinan PT Klasik Prima Karpet Industries.
Kekinian, rumah lokasi semburan itu sudah dilokalisir, di mana polisi sudah memasangi police line. Sementara hingga malam hari, tim dari Pemkot Surabaya juga sudah datang ke lokasi.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa