SuaraJatim.id - Delapan orang warga Kabupaten Kediri, Jawa Timur, dilarikan ke rumah sakit akibat letusan balon pesta. Lima korban merupakan warga Desa Manggis, Kecamatan Puncu dan tiga lainnya warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Puncu.
Para korban diantaranya Mukidi (48), Zaki (10), Sutikno (40), Winarko (37) dan Juwarno (34). Para korban diantaranya dirawat di RSUD Kabupaten Kediri di Desa Pelem, Kecamatan Pare.
Mukidi, salah satu korban mengatakan awalnya melihat ada ratusan balon pesta yang melayang-layang di udara. Mengira ada uang di antara balon tersebut, warga sekitar mengejarnya, hingga ke kawasan hutan di RPH Manggis, tepatnya di Petak 60 D.
“Kumpulan balon itu menyangkut di pohon Sengon. Kemudian, salah satu dari kami memanjatnya. Balon kemudian turun dan kami berebut. Tiba-tiba balon meledak dan mengeluarkan api besar yang mengenai kami semua,” kata Mukidi seperti diberitakan beritajatim.com - jaringan Suara.com, Selasa (22/10/2019).
Baca Juga:Merasakan Sensasi Terbang dengan Balon Udara di Taiwan
Ada delapan orang warga yang mengalami luka bakar di bagian wajah, tangan, dan kaki akibat letusan tersebut. Mereka dibawa ke sejumlah rumah sakit. Empat orang korban dirawat di RSUD, satu orang dirawat di RS HVA Tulungrejo, Pare, dan tiga lainnya telah diperbolehkan pulang.
“Kesemua korban mengalami luka bakar. Saat ini mereka tengah menjalani perawatan di rumah sakit. Terkait kasus ini, kami masih melakukan penyelidikan,” kata Kasubbag Humas Polres Kediri, Iptu Purnomo.
Belum diketahui secara pasti penyebab letusan ratusan balon pesta yang mengakibatkan delapan orang terluka tersebut. Namun, diduga balon berisi gas karbit yang tersulut rokok oleh salah seorang warga saat berebut untuk menangkap.
Pihak kepolisian sedang berkoordinasi dengan sebuah yayasan pendidikan di Singosari, Kabupaten Malang. Sebab, ratusan balon pesta itu diduga berasal dari sana. Balon diduga diterbangkan saat peringatan Hari Santri Nasional.
Baca Juga:Sekda DIY Imbau Masyarakat Hati-hati Terbangkan Balon Udara