Napak Tilas Penyebaran Islam Nusantara di Museum Sunan Giri Gresik

Dalam Museum Giri, pengunjung akan lebih banyak melihat berbagai benda peninggalan Sunan Giri seperti sajadah, surban, alquran kuno, pelana kuda, rebana hingga Keris Kalam Mun

Chandra Iswinarno
Rabu, 30 Oktober 2019 | 02:30 WIB
Napak Tilas Penyebaran Islam Nusantara di Museum Sunan Giri Gresik
Museum Sunan Giri yang berada di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. [Suara.com/Tofan Kumara]

SuaraJatim.id - Kabupaten Gresik yang identik dengan sebutan Kota Wali, tidak bisa dilepaskan begitu saja dari salah satu wilayah penting dalam penyebaran Islam di Pulau Jawa, bahkan Indonesia.

Banyak peninggalan bersejarah dari dua wali penyebar Islam yakni, Sunan Giri dan Syekh Maulana Malik Ibrahim, serta tokoh penyebar agama Islam lainnya yang kini tersimpan di Museum Giri Kabupaten Gresik.

Dalam Museum Giri, pengunjung akan lebih banyak melihat berbagai benda peninggalan Sunan Giri seperti sajadah, surban, alquran kuno, pelana kuda, rebana hingga Keris Kalam Munyeng.

"Benda milik Kanjeng sunan giri kita tempatkan di lantai dua, ada Alquran kuno, Sajadah, Surban, Pelana Kuda, Rebana, sebuah keris legendaris bernama Kala Munyeng dan tombak serta senjata lain milik kerajaan Giri Kedaton," kata Seorang staf di Museum Giri, Bambang Suprapto kepada Suara.com pada Selasa (29/10/2019).

Baca Juga:Longsor di Gresik, Situs Bersejarah Makam Paman Sunan Giri Rusak Berat

Bambang melanjutkan selain menyimpan koleksi benda-benda bersejarah miliki Sunan Giri, ada juga peninggalan beberapa tokoh-tokoh penyebar agama Islam di wilayah kabupaten Gresik saat itu.

Seperti Beduk kuno hibah dari Masjid Pesucinan Leran Manyar, fragmen alquran yang berbahan kertas dari Eropa dengan tinta dari Cina, guci kuno dan lainnya. Selain itu juga ada sajadah yang biasa digunakan Sunan Giri untuk salat yang berasal dari Timur Tengah.

Meski begitu, kebanyakan pengunjung merupakan para peziarah makam Sunan Giri yang rata-rata orang luar kota Gresik. Selain itu, ada juga wisatawan dari mancanegara seperti Malaysia, Singapura, Jepang, Tiongkok dan Perancis.

"Sehari kurang lebih sekitar 10 sampai 15 pengunjung yang datang ke museum. Kebanyakan para peziarah makam Sunan Giri. Kadang ada juga turis dari mancanegara seperti Malaysia, Singapura, Jepang, Tiongkok dan Perancis," jelasnya.

Nama museum Giri sendiri diberikan untuk mengenang salah satu tokoh walisongo penyebar Islam di wilayah Gresik dan sekitarnya yakni Sunan Giri yang mampu menjadikan Gresik menjadi sebuah kerajaan Islam Giri Kedaton juga kota bandar dagang dan pusat budaya pesisir hingga kini.

Baca Juga:Omzet Jualan Takjil di Dekat Makam Sunan Giri Tembus Rp 5 Juta Per Hari

Museum Giri diresmikan pada tahun 2003. Awalnya, museum Giri berada di jalan Pahlawan dekat dengan makam tokoh wali songo Maulana Malik Ibrahim, kemudian oleh pemkab Gresik dipindah ke komplek makam Sunan Giri pada tahun 2013.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini