Kunjungi Korban Banjir Ijen, Khofifah Sebut Pemulihan Berakhir Lebih Cepat

Dia mengatakan perkiraan itu bersumber dari tingginya semangat warga, aparat dan relawan yang bergotong royong membersihkan lumpur.

Chandra Iswinarno
Kamis, 30 Januari 2020 | 17:39 WIB
Kunjungi Korban Banjir Ijen, Khofifah Sebut Pemulihan Berakhir Lebih Cepat
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengunjungi lokasi Banjir Ijen pada Kamis (30/1/2020). [Suara.com/Ahmad Su'udi]

SuaraJatim.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansah mengunjungi dua desa di Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso yang dilanda banjir bandang. Dia memperkirakan masa tanggap darurat akan ditutup lebih cepat dari tanggal 11 Februari 2020.

Dia mengatakan perkiraan itu bersumber dari tingginya semangat warga, aparat dan relawan yang bergotong royong membersihkan lumpur. Pembersihan sisa banjir dilakukan di 135 rumah di Desa Kalisat dan 80 rumah di Desa Sempol.

"Tapi kita senang, yang punya rumah semangat untuk membersihkan rumah. Kemudian tim dari aparatur dan tim relawan yang sama-sama turun. Saya rasa kita bisa melakukan percepatan itu," kata Khofifah, Kamis (30/1/2020).

Dia mengatakan pihaknya akan melihat lagi setelah masa tanggap darurat usai, dibutuhkan perpanjangan atau tidak. Lantaran data kerusakan di lapangan terus diperbarui, sehingga ada kemungkinan ditemukan kerusakan lebih parah.

Baca Juga:Pasca Banjir Bandang di Ijen, Jalan Bondowoso ke Puncak Tetap Dibuka

Penentuan kerusakan berat dan ringan rumah korban banjir, mengikuti indeks-indeks penilaian kerusakan bangunan. Sebagian rumah yang mengalami rusak berat berada di ujung utara Dusun Kampung Baru, Desa Kalisat.

"Jadi memang harus satu paket, selesai tanggap darurat, rekonstruksi, selesai itu recovery. Setelah itu recovery psycho social-nya," katanya.

Selain itu, Khofifah juga menyatakan bakal melaksanakan program penaburan bibit dari udara di pegunungan sekitar Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso. Rencana itu bagian upaya mengurangi potensi banjir bandang kembali menerjang dataran di ketinggian 1.600 meter di atas laut (MDPL) itu.

Dia mengatakan ada titik-titik lahan terbakar, terutama area Gunung Raung yang dekat dengan Kecamatan Ijen.

"Saya bersama Pak Kepala BPBD (Jatim) sudah menyiapkan format, kita ingin menyebar biji dari udara," katanya.

Baca Juga:Banjir Bandang Bondowoso Surut, Lumpur Tebal Selimuti Rumah Warga

Untuk itu, dia akan menyiapkan bibit berupa biji-bijian yang diperkirakan bisa bertunas dan tumbuh di pegunungan. Penyemaian dari udara dilakukan bertepatan musim hujan kali ini, untuk mendukung daya hidup biji-bijian tersebut. 

Program penanaman bibit pohon di pegunungan itu juga terbuka bagi masyarakat yang mau berpartisipasi. Misalnya pendaki yang mau menabur biji di gunung atau pelajar yang mengumpulkan bibit untuk ditanam pihak lain. 

"Kalau teman-teman semua mau bersuka cita menumbuhkan biji apa saja itu. Karena itu dilakukan oleh Thailand, kalau dulu di beberapa negara bagian Amerika, mereka sudah cukup lama melakukan. Saya kira kita juga bisa." 

Dalam kunjungannya kali ini, Khofifah didampingi Bupati Bondowoso Salwa Arifin, Kapolres Bondowoso AKBP Febriansyah dan Komandan Kodim Bondowoso Letkol (Inf) Jadi. Selain meninjau rumah terdampak banjir bandang di Desa Kalisat, Khofifah juga mengunjungi dapur umum.

Untuk diketahui, banjir bandang berisi material lumpur dan kayu di dua desa di Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Rabu (29/1/2020). Banjir bandang tersebut diketahui bukan berasal dari luapan sungai, melainkan dari hulu di Gunung Suket yang diguyur hujan berintensitas tinggi dalam beberapa hari terakhir.

Kontributor : Ahmad Su'udi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini