SuaraJatim.id - Cuaca yang awalnya panas tiba-tiba berubah menjadi mendung saat prosesi pemakaman cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Salahuddin Wahid, atau yang dikenal Gus Sholah, di kompleks makam yang berada di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur pada Senin (3/2/2020).
Mendung yang dibarengi rintik hujan perlahan turun di lokasi pondok. Meski telah disemayamkan, para pelayat atau petakziah terus berdatangan hingga memenuhi komplek makam.
Tak lama kemudian, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga hadir. Ia tiba sekitar pukul 15.00 WIB mengenakan pakaian kemeja hitam berpeci. Kemudian masuk ke dalam makam Gus Sholah untuk melayat.
Di sisi lain, banyak yang ingin masuk menerobos pintu gerbang tempat makam Gus Sholah disemayamkan. Gerbang yang terbuat dari besi itupun dikhawatirkan rusak. Pelayat akhirnya diminta untuk tidak mendorong, mereka diminta untuk menunggu giliran.
Baca Juga:Kisah Bijak Gus Sholah saat Terima Uang dari Politikus di Ponpes Tebuireng
"Ayo jangan didorong, jangan masuk, di dalam sudah penuh, pagarnya nanti rusak," ucap seseorang melalui pengeras suara.
Prosesi pemakaman berjalan dengan lancar. Acara diisi dengan doa-doa dan mengenang sosok Gus Sholah.
Seperti diketahui, Gus Sholah merupakan adik dari Gus Dur sekaligus pengasuh Ponpes Tebuireng sejak 2006. Ia dikenal sebagai sosok yang tegas, disiplin, dan sebagai tokoh Islam yang netral.
Kondisinya terus menurun pasca menjalani bedah jantung pada Sabtu (1/2/2020). Tim dokter yang merawat Gus Sholah melakukan ablasi atau operasi untuk mengatasi gangguan irama jantung atau aritmia dengan menggunakan kateter yang dimasukkan ke dalam ruang dalam jantung.
Gus Sholah akhirnya tutup usia pada, Minggu (2/2/2020) pukul 20.55 WIB pada usia 77 Tahun.
Baca Juga:Merinding! Gema Ayat Al Quran dan Tauhid Sambut Jenazah Gus Sholah
Kontributor : Arry Saputra