Mendagri Tito Sebut Virus Corona Bisa Berujung PHK Buruh

Selain mengganggu ekonomi, virus itu juga membuat panik warga di sana karena mematikan.

Pebriansyah Ariefana
Rabu, 04 Maret 2020 | 15:46 WIB
Mendagri Tito Sebut Virus Corona Bisa Berujung PHK Buruh
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. (Suara.com/Arry)

SuaraJatim.id - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menilai wabah virus corona berdampak bagi perdagangan Indonesia-China. Selain mengganggu ekonomi, virus itu juga membuat panik warga di sana karena mematikan.

Tito mengatakan kepanikan itu membuat pabrik-pabrik melakukan penundaan hingga pengurangan pekerjaan. Hal itu pun berimbas bagi ekonomi di China.

"(wabah virus corona) Membuat pabrik menunda bekerja, mengurangi pekerjaan, mengurangi produksi, berimbas menurunnya impor dan ekspor mereka. Sehingga negara yang memiliki hubungan dengan Tiongkok otomatis terimbas," kata Tito saat sambutan Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan Regional 1 di ShangriLa, Surabaya, Rabu (4/3/2020).

Menurut Tito, strategi pangsa pasar dan sumber baru bagi pemerintah daerah perlu dilakukan. Yakni dengan dua skenario, apabila skenario ideal tertutup bisa menggunakan skenario minimal.

Baca Juga:Pasien Corona Tak Kenal WN Jepang, Kemenkes: Kan Ganti-ganti Teman Dansa

"Ekonomi dapat dipertahankan, mencapai target, menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran serta peningkatan IPM. Juga sambil berdoa dan berusaha mudah-mudahan negara kita kuat hadapi ekonomi saat ini," ujarnya.

Selain itu, Pemda harus bisa berpikir mengantisipasi masalah ekonomi global untuk bisa menggali potensi daerahnya masing-masing. Sehingga tak sepenuhnya mengandalkan pusat.

"Teman di daerah (perlu) membangun jurus silat yang bisa mendapatkan peningkatan PAD. Ini butuh seni dan ilmu. Yaitu ilmu kewirausahaan, potensi SDM dan SDA, wisata lain-lain, sehingga PAD meningkat," jelasnya.

Pada tingkat kabupaten/kota, lanjut Tito, rata-rata PAD nya 20 persen. Sedangkan 80 persen operasional daerahnya tergantung transfer pusat. Tertinggi masih disumbang DKI Jakarta dan disusul Jawa Timur.

"Daerah lainnya yang menyumbang PAD tinggi, yakni Kabupaten Badung, Bali mencapai Rp 6,3 triliun. Itu karena sektor pariwisatanya yang kuat, ada juga Mimika (Papua) kuat capai Rp4 triliun lebih karena ada royalti (PT) Freeport," ujarnya.

Baca Juga:RSUD Banyumas Kembali Isolasi Pasien Suspect Corona, Datang dari Singapura

Namun, Mantan Kapolri ini menyebut ada sejumlah daerah seperti Papua, Papua Barat, Maluku dan NTT PAD-nya masih rendah. Untuk itu, Tito mengimbau kepala daerah untuk bisa memiliki kemampuan entreuprenership.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini