Mewah di Tengah Corona, Sekelumit Kisah Empon-empon di Surabaya

Malam-malam Suara.com mendatangi pasar tradisional Keputran, Surabaya.

Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 06 Maret 2020 | 10:16 WIB
Mewah di Tengah Corona, Sekelumit Kisah Empon-empon di Surabaya
Empon-empon di Surabaya. (Suara.com/Ali)

SuaraJatim.id - Rempah-rempah atau empon-empon dalam bahasa Jawa, mendadak diburu. Harganya menjulang mahal karena hukum ekonomi, semakin banyak permintaan maka harga jual semakin mahal pula.

Malam-malam Suara.com mendatangi pasar tradisional Keputran, Surabaya. Kebetulan, Kamis (5/3/2020) malam kemarin ada inspeksi mendadak dari Polda Jatim beserta Komisi Persaingan Usaha (KPPU) Provinsi Jatim.

Sidak yang dilakukan sekira pukul 22.00, Satgas pangan mendapati sejumlah temuan bahwa memang empon-empon melejit mencapai seratus persen.

Halimah (35) kaget. Bukan karena sidak itu, tapi harga empon-empon yang biasa dia jual mendadak mahal di distributor. Mau tak mau, Halimah pun menjual dengan mahal pula, ditambah selisih harga untuk keuntungan.

Baca Juga:Ini Alasan Perokok Lebih Berisiko Terinfeksi Corona Covid-19

Di warung Halimah, jahe merah yang semula dibandrol harga Rp 40 ribu per kilogram, sekarang menjadi Rp80 ribu per kilogram.

"Sere sekarang Rp15 ribu (per kilogram), biasanya cuma Rp5 ribu. Temulawak juga sekarang Rp20 ribu (per kilogram), biasanya Rp7 ribu," ujarnya saat ditemui di lokasi.

Kenaikan harga komoditas, aku Halimah, dipicu langkanya empon-empon di pasaran. Sejak tiga hari terakhir, sere, temulawak, jahe maupun bawang bombay sudah tidak ada di pasaran.

"Tiga hari terakhir ini barangnya kosong tidak ada kiriman. Saya gak tau apa memang dari petaninya gak ada atau gimana," ujar Halimah.

Meskipun ada, lanjut Halimah, empon-empon yang langka itu tidak banyak. Kalaupun dikirim, tidak sampai satu hari sudah habis.

Baca Juga:Pemerintah Tak Akan Naikan Tarif Listrik untuk Redam Dampak Corona

"Kalaupun ada tidak banyak. Stoknya tipis," katanya.

News

Terkini

KPK melakukan penggeledahan Kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur.

News | 18:39 WIB

Dukungan yang diberikan BRI merupakan bukti bahwa kepercayaan terhadap BRI tetap terjaga

News | 12:12 WIB

Polisi menangkap pelaku teror pencurian rumah kosong di Malang saat Idulfitri.

News | 09:59 WIB

Seorang pria asal Sidoarjo atas nama Ibnu Sandy Kurniawan (27), warga Kecamatan Tulangan harus mendapat perawatan intensif akibat luka tembak di kakinya.

News | 09:27 WIB

Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, menegaskan bahwa persoalan penahanan ijazah yang dialami sejumlah mantan karyawan UD Sentosa bukan lagi menjadi ranahnya.

News | 21:20 WIB

Pemkot Surabaya memastikan untuk mendampingi proses hukum dalam kasus dugaan penahanan ijazah oleh sebuah perusahaan yang beroperasi di Kota Pahlawan.

News | 21:12 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan ke salah satu rumah AA La Nyalla Mahmud Mattalitti.

News | 19:50 WIB

Gubernur Jawa Timur Khofifah bersama dengan Kemenkes membahas program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Prodi Bedah Saraf dan Prodi Radiologi.

News | 15:02 WIB

Kejadian balon udara berisi petasan memporak-porandakan rumah warga terjadi di Tulungagung.

News | 10:08 WIB

Sidak Wakil Wali Kota Surabaya Armuji ke sebuah perusahaan yang diduga menahan ijazah karyawannya berbuntut panjang.

News | 13:32 WIB

Sebanyak enam orang menjadi korban di perairan selatan Pacitan dalam dua pekan terakhir.

News | 10:46 WIB

Hujan deras yang mengguyur wilayah Pamekasan membuat sungai meluap. Akibatnya, dua kecamatan terendam.

News | 09:43 WIB

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur memperoleh tempat terhormat setelah Afrika Selatan dan Brasil. Mari dijaga bersama-sama.

News | 12:47 WIB

Penemuan dua jasad dalam kamar kos Jalan Sidosermo Indah, Kecamatan Wonocolo, Surabaya sempat bikin geger.

News | 12:05 WIB
Tampilkan lebih banyak