Salah satu usaha gula rempah itu UMKM Gula Jawa Nira Sari, milik Sri Wahyuni, warga Desa Nambaan, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Kini, produk yang dibuatnya semakin diminati konsumen, dengan semakin banyaknya pesanan.
Terlebih lagi, konsumen semakin yakin bahwa rempah-rempah bagus untuk menjaga kesehatan. Hasil penjelasan dari Guru Besar Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof Dr Mangestuti Agil, turut lebih meyakinkan konsumennya bahwa produk yang dibuatnya bagus.
Sri menyebut, pesanan semakin berdatangan. Bukan hanya dari daerah Kabupaten Kediri, tapi luar kota bahkan luar pulau juga banyak. Mereka ingin merasakan gula rempah buatannya.
"Gula rempah yang saya buat dengan terus berjalannya waktu berkembang. Penjualan tidak hanya di dalam kota, tapi merambah hingga luar pulau," kata Sri ketika ditemui di rumahnya kemarin oleh Antara.
Baca Juga:Ini Alasan Perokok Lebih Berisiko Terinfeksi Corona Covid-19
Gula merah yang diolahnya miliknya diklaim berbeda dengan gula rempah lainnya. Dibuat dari bahan gula merah dengan kualitas bagus, rempah-rempah yang jadi bahan utama gula rempah itu juga masih segar. Selain manis, juga menyehatkan badan. Bahan ini bagus untuk menjaga metabolisme tubuh.
Sebenarnya, usaha yang digeluti Sri dan suaminya ini sudah satu tahun berjalan. Ide membuat gula rempah berawal dari hobinya yang memang selalu ingin uji coba. Berawal dari rasa bosan, karena harus menunggu jeda musim giling tebu tiba, akhirnya ide tercetus begitu saja.
Maklum, sebagai seorang distributor gula merah yang sudah belasan tahun, ia dan suami harus menunggu waktu giling tebu tiba baru mengirimkan gula merah ke pabrik kecap langganannya.
Ide tercetus begitu saja. Membuat gula rempah. Awalnya dikonsumsi sendiri, disuguhkan ke tamu-tamu, dan ternyata para tamunya sangat suka. Ia dengan suami justru diberi masukan agar membuat dalam jumlah banyak dan dijual.
Awalnya mencoba membuat gula rempah dengan bahan baku dari gula tebu serta jahe. Hasil produknya dipamerkan di pekan budaya yang digelar oleh Pemkab Kediri dan ternyata sambutan pembeli sangat baik.
Baca Juga:Pemerintah Tak Akan Naikan Tarif Listrik untuk Redam Dampak Corona
Dirinya bahkan diikutsertakan dalam pameran di Surabaya, sehingga produk miliknya lebih dikenal. Bahkan, setelah pameran itu pesanan tidak berhenti mengalir dan terus ada hingga saat ini.
Dalam satu bulan, rata-rata bisa membuat hingga 4 kuintal gula rempah. Varian gula rempah yang dibuatnya juga beragam. Selain ada rasa jahe, juga ada rasa kunir, cengkih, sere, dan beragam tanaman rempah-rempah lainnya.
Gula rempah miliknya juga pernah dilakukan uji coba oleh konsumennya, dan ternyata kandungannya memang bagus. Di gula rempah yang dibuatnya juga tidak ada campuran bahan kimia, murni dari bahan alam yakni gula tebu dan rempah-rempah.
"Saat pameran di Surabaya, produk saya dibeli 1 kilogram. Dan, ternyata diolah jadi sirup. Ini, dia berminat lagi beli 5 kilogram. Dia punya usaha membuat produk herbal, jadi katanya mau jadi bahan baku juga," tutur Sri.
Untuk membuat gula rempah, Sri mengatakan awalnya beragam rempah-rempah ditakar dan dihaluskan.
Caranya dengan diparut. Setelah itu, diperas untuk diambil sarinya. Seluruh air dari sari rempah itu lalu dimasak. Gula dimasukkan hingga benar-benar tanak lalu dicetak.