"Bagaimana kalau misalnya nanti ada warga dari Durenan (Tulungagung) ke Watulimo (Trenggalek)? Nanti petugas akan mengecek. Kalau tidak ada stiker ya harus masuk melewati check point dulu. Diperiksa petugas. Kalau lewat sana dan tidak mau diperiksa ya silahkan kembali."
"Nah untuk yang diberi gelang merah bukan berarti harus kita jauhi. Kita harus hilangkan stigma itu. Kita harus membantu mengawasi," sambungnya.
Dia juga mengakui Pemkab Trenggalek sudah menyiapkan sejumlah kebijakan terkait dampak ekonomi yang ditimbulkan pasca penutupan akses jalur ke perbatasan. Di antaranya dengan pemberian bantuan sosial pada warga terutama yang bekerja di sektor informal.
"Kami akan keluarkan kartu penyangga ekonomi nanti bisa diberikan sembako, uang tunai berupa e-money yang nanti bisa dibelikan bahan pokok. Di luar PKH," ujarnya.
Baca Juga:Pemkab Trenggalek dan Tulungagung Kirim 14 Ribu Masker untuk TKI Hong Kong
Kontributor : Farian