Pedagang di Pasar Krian Sidoarjo Cuma Dapat Rp 25 Ribu di Hari Pertama PSBB

Bajuri mengaku selama masa pandemi Virus Corona, penghasilannya makin menurun. Alhasil untuk memenuhi kebutuhan keluarganya saat ini tak cukup.

Chandra Iswinarno
Selasa, 28 April 2020 | 14:36 WIB
Pedagang di Pasar Krian Sidoarjo Cuma Dapat Rp 25 Ribu di Hari Pertama PSBB
Pedagang jam berjejer di dalam kawasan Pasar Krian Sidoarjo selama PSBB terlihat sepi pembeli, Selasa (28/4/2020). [Suara.com/Arry Saputra]

SuaraJatim.id - Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hari pertama telah dilakukan di kawasan Surabaya Raya yang meliputi Kota Surabaya, Kabupaten Gresik dan Kabupaten Sidoarjo.

Selama masa PSBB pasar masih tetap beroperasi, namun beroperasinya ini memiliki pembatasan jam operasional atau buka tutup. Hal tersebut dilakukan untuk memutus rantai penyebaran COVID-19.

Seperti di Pasar Krian Sidoarjo yang jam operasionalnya dibagi menjadi dua waktu, yaitu pukul 04.00-11.00 WIB dan pukul 16.00-20.00 WIB.

Kondisi tersebut ternyata memberikan dampak penurunan omzet bagi para pedagang di pasar. Seperti para pedagang jam yang mengeluhkan sangat sepi pendapatan semenjak diberlakukannya PSBB.

Baca Juga:Pelanggar PSBB Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo Akan Dihukum Mulai 1 Mei

"Hari pertama PSBB diberlakukan, kami sebagai pedagang kaki lima merasa terpuruk. Baru dibuka kemudian tutup belum ada penghasilan," keluh salah satu pedagang jam di Pasar Krian Bajuri (52) saat ditemui Kontributor Suara.com, Selasa (28/4/2020).

Bajuri mengaku selama masa pandemi Virus Corona, penghasilannya makin menurun. Alhasil untuk memenuhi kebutuhan keluarganya saat ini tak cukup.

"Dampak dari (pandemi) ini saya nggak dapat penghasilan. Belanja buat sehari-hari jadi kurang atau bahkan nggak ada" ujarnya.

Dalam sehari, Bajuri biasa mendapatkan hasil sebanyak Rp 300-400 ribu. Akibat pandemi ini, ia sehari hanya pulang membawa uang Rp 100 ribu saja. Bahkan di hari pertama PSBB, ia hanya mendapatkan sebesar Rp 25 ribu saja.

"Rp 100 ribu itu sehari pas masa-masa kayak gini, itu juga sama modalnya. Jadi untungnya cuman sedikit saya. Kalau sekarang ini, sudah jam segini saya cuma dapat Rp 25 ribu tok mas" lanjutnya.

Baca Juga:Di Perbatasan Surabaya-Sidoarjo, Puluhan Kendaraan Dipaksa Putar Balik

Kini, para pedagang jam yang ada di Pasar Krian hanya bisa pasrah dan tetap setia menunggu para pembeli maupun orang-orang yang akan menservis jam atau hanya sekedar mengganti baterai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini