Puluhan Pemudik di Probolinggo Positif Corona, Dikarantina di Desa

Jumahnya ada 20 pemudik yang di karantina di tingkat desa di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur positif corona.

Pebriansyah Ariefana
Rabu, 29 April 2020 | 07:20 WIB
Puluhan Pemudik di Probolinggo Positif Corona, Dikarantina di Desa
Bupati Probolinggo memantau check point dan karantina pemudik di wilayah setempat. (Antara)

SuaraJatim.id - Puluhan pemudik yang sudah sampai ke Kabupaten Probolinggi positif virus corona. Jumahnya ada 20 pemudik yang di karantina di tingkat desa di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur positif corona. Mereka positif corona berdasarkan pemeriksaan rapid test corona.

Untuk pemudik yang hasilnya reaktif rapid test virus corona sampai sejauh ini sudah dilakukan pemeriksaan swab semua, sehingga tim Gugus Tugas masih menunggu hasilnya.

"Untuk warga yang reaktif rapid test virus corona sejauh ini sekitar 20 orang dan informasinya hari ini memang ada beberapa tambahan," kata Juru Bicara Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan virus corona Kabupaten Probolinggo dr Anang Budi Yoelijanto dalam rilis yang diterima ANTARA di Probolinggo, Selasa malam.

Keberadaan pos pemeriksaan dan karantina bagi para pemudik yang ada di level kecamatan dan desa sangat efektif dalam mencegah penyebaran virus corona di Kabupaten Probolinggo.

Baca Juga:2 Pekan PSBB, Pasien Positif Corona di Jakarta Hampir Sentuh 4.000 Orang

"Apabila tidak ada check point atau tidak ada karantina, maka beberapa orang yang reaktif hasil rapid test-nya itu akan membahayakan ketika sudah berbaur dengan masyarakat," katanya.

Ia menjelaskan karantina desa sangat bermanfaat dan sangat strategis, apalagi bila masyarakat juga semakin sadar melaporkan warganya dan keluarganya apabila pulang dari luar kota kepada satgas desa setempat.

"Bupati Probolinggo bersama Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan virus corona Kabupaten Probolinggo akan selalu melakukan evaluasi terhadap keberadaan check point dan karantina bagi para pemudik yang masuk di Kabupaten Probolinggo," ujarnya.

Anang mengatakan indikasi penularan virus corona secara horizontal itu semakin nyata karena para pemudik yang dengan hasil rapid test reaktif juga semakin banyak, sehingga hal tersebut yang perlu disadari oleh para anggota satgas, tidak hanya level kecamatan, tetapi juga level desa.

"Kami berharap penularan secara horizontal bisa dihambat atau dihentikan dengan masyarakat harus tetap tinggal di rumah dan kalau keluar hanya untuk urusan yang sangat penting dengan menggunakan pelindung diri yang memadai," katanya. (Antara)

Baca Juga:2.000 Warga Jawa Barat Positif Virus Corona dari Rapid Test

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini