"Tadi juga seperti yang ditunjukkan dr Jibril (dr Makhyan Jibril Al Farabi, salah satu anggota Gugus Tugas Covid-19 Jatim dari RSUD dr Soetomo) bahwa data yang disampaikan itu berdasarkan domisilinya. Jadi bukan kemudian pasien dari luar kota di kota lain kemudian dia dianggap di tempat kota dirawat, bukan," kata Emil.
Emil mengatakan, data tersebut diharapkan dapat memberikan jawaban yang jelas atas pernyataan Wali Kota Risma. Emil juga mengungkapkan kembali langkah Pemprov Jatim dalam menangani percepatan penanganan Covid-19.
"Mudah-mudahan ini memberikan jawaban yang jelas. Tadi faktual, tapi tolong dilihat juga langkah-langkah provinsi, salah satunya tadi ada 99 rumah sakit rujukan," ujarnya.
"Kami ingat waktu awal-awal kita baru 44. Sekarang sudah 99 dan pendistribusian APD bahkan juga memperkuat rumah sakit rujukan itu di provinsi salah satunya dengan ventilator sudah ada pertambahan empat kali lipat dari awal untuk kapasitas ventilator," sambungnya.
Baca Juga:Meski Ada Corona, Pemprov DKI: Perusahaan Harus Bayar THR Karyawan
Artinya, lanjut Emil, tidak dapat dikatakan tidak ada upaya untuk melakukan peningkatan kapasitas di berbagai daerah. Bahkan di Surabaya juga terus ditingkatkan. Termasuk RSJ Menur dijadikan kapasitas untuk merawat pasien Covid-19.
"Jadi langkah dari seluruh pihak termasuk masing-masing kabupaten/kota juga berjalan. Jadi ada, upaya kolektif untuk meningkatkan kapasitas rawat," ucapnya.