Wali Kota Risma Dikecam Ngeluh RS Surabaya Banyak Merawat Warga Luar Daerah

Menurut dia, itu yang menyebabkan rumah sakit di kotanya overload.

Pebriansyah Ariefana
Selasa, 12 Mei 2020 | 15:30 WIB
Wali Kota Risma Dikecam Ngeluh RS Surabaya Banyak Merawat Warga Luar Daerah
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. (Antara)

Ia memberikan contoh merujuk pada kesiapan rumah sakit di daerah-daerah yang sangat luar biasa. Bahkan ada sebuah rumah sakit di daerah yang telah mengembangkan ruang isolasi dari 2 menjadi 40 ruangan.

"Sidoarjo contohnya. Sidoarjo merawat sampai 125 pasien saat ini. Jadi mereka mengembangkan sampai 60 ruang isolasi. Ini RSUD Sidoarjo. Tidak pernah merujuk karena memang ada dokter spesialis paru, spesialis anastesi, ruangan isolasi bisa dengan biaya rumah sakit atau ada Pegawai Tidak Tetap (PTT), recovizing dibuat isolasi negatif tidak terlalu sulit," ungkapnya.

Bahkan RSUD dr Soetomo sendiri membuat 30 ruang isolasi negatif hanya dalam waktu dua minggu.

"Jadi kalau ada niat bisa. Boleh dicatat, kalau ada niat bisa membuat ruang isolasi negatif," tuntas dr Joni.

Baca Juga:Meski Ada Corona, Pemprov DKI: Perusahaan Harus Bayar THR Karyawan

Sementara itu, Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak menambahkan apa yang diucapkan oleh dr Joni berkaitan dengan sumpah dokter dan berdasarkan fakta secara statistik yang ada.

"Tadi juga seperti yang ditunjukkan dr Jibril (dr Makhyan Jibril Al Farabi, salah satu anggota Gugus Tugas Covid-19 Jatim dari RSUD dr Soetomo) bahwa data yang disampaikan itu berdasarkan domisilinya. Jadi bukan kemudian pasien dari luar kota di kota lain kemudian dia dianggap di tempat kota dirawat, bukan," kata Emil.

Emil mengatakan, data tersebut diharapkan dapat memberikan jawaban yang jelas atas pernyataan Wali Kota Risma. Emil juga mengungkapkan kembali langkah Pemprov Jatim dalam menangani percepatan penanganan Covid-19.

"Mudah-mudahan ini memberikan jawaban yang jelas. Tadi faktual, tapi tolong dilihat juga langkah-langkah provinsi, salah satunya tadi ada 99 rumah sakit rujukan," ujarnya.

"Kami ingat waktu awal-awal kita baru 44. Sekarang sudah 99 dan pendistribusian APD bahkan juga memperkuat rumah sakit rujukan itu di provinsi salah satunya dengan ventilator sudah ada pertambahan empat kali lipat dari awal untuk kapasitas ventilator," sambungnya.

Baca Juga:Lagi, Prabowo Terima Bantuan dari China, Alkes untuk Penanganan Corona

Artinya, lanjut Emil, tidak dapat dikatakan tidak ada upaya untuk melakukan peningkatan kapasitas di berbagai daerah. Bahkan di Surabaya juga terus ditingkatkan. Termasuk RSJ Menur dijadikan kapasitas untuk merawat pasien Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini