SuaraJatim.id - Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) tidak terima pasien positif virus corona untuk sementara. Karena kekurangan dokter dan perawat.
RS UNAIR tengah melakukan penataan internal melalui surat pemberitahuan tertanggal 25 Mei 2020 menyusul adanya beberapa tenaga kesehatan yang positif terpapar COVID-19.
Pada surat pemberitahuan yang ditandatangani Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan Dr Hamzah tersebut berisi tentang penghentian sementara layanan pasien baru COVID-19 karena keterbatasan kapasitas perawatan pasien dan penyesuaian layanan.
Ketua Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat (PIH) Universitas Airlangga Suko Widodo dikonfirmasi di Surabaya, Rabu, membenarkan bahwa ada beberapa tenaga kesehatan yang positif terpapar COVID-19.
Baca Juga:Banyak Medis Positif Corona, UNAIR Surabaya Kewalahan Periksa Sampel PCR
"Benar ada enam tenaga kesehatan. Mereka terinfeksi karena kontak langsung dengan pasien COVID-19. Mayoritas adalah perawat. Kalau dokter ada juga yang kena," ujarnya.
Terdeteksinya enam tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19 setelah RSUA melakukan serangkaian pemeriksaan kesehatan.
"Pemeriksaan itu sebetulnya rutin. Tapi karena ini banyak kasus COVID-19, tenaga kesehatan sekalian diperiksakan," kata Sukowi, sapaan akrabnya.
Sementara itu, mengenai penghentian sementara layanan rujukan bagi pasien COVID-19, ia menegaskan bukan penutupan, tapi penataan internal untuk meningkatkan kualitas penanganan.
"Bukan ditutup, tapi penataan internal. RSUA harus mengantisipasi dengan kemungkinan terjadinya peningkatan pasien baru COVID-19. Karena itulah, perlu dilakukan penyesuaian kebutuhan mendesak agar kualitas layanan tetap terjaga," katanya. (Antara)
Baca Juga:Waduh, Akademisi Unair Sebut PSBB Surabaya Raya Gagal? Ini Alasannya