SuaraJatim.id - Usaha hiburan di tanah air, dalam kurun waktu tiga bulan terakhir sangat merasakan imbas Pandemi Covid-19 yang membuat mereka hidup kembang kempis.
Nasib miris itu sangat dirasakan pemilik usaha persewaan sound system di Kabupaten Banyuwangi, seperti yang dialami Muhammad Rohim. Pria berusia 32 tahun ini merasakan betul dampak Pandemi Covid-19 yang membuatnya tak mendapat pemasukan dari usahanya.
Pemilik usaha sound system RIA Production ini mengaku usahanya benar-benar mandek sejak tiga bulan terakhir. Jika biasanya banyak yang menyewa untuk acara hajatan, baik sunatan atau nikahan, namun saat ini sudah tidak ada lagi seiring penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk memutus mata rantai penyebaran Virus Corona.
“Kalau dihitung-hitung, selama tiga bulan ini kita sudah rugi Rp 100 jutaan,” katanya seperti dilansir TIMES Indonesia-jaringan Suara.com pada Jumat (5/6/2020).
Baca Juga:Tekan Dampak Pandemi, Pemerintah Pacu Investasi Sektor Padat Karya
Dia menjelaskan, sebelum Pandemi Covid-19, dalam sebulan omzet usaha sound system bisa mencapai Rp 40 juta. Namun saat wabah Virus Corona melanda, pundi-pundi rupiah tersebut hilang sama sekali.
Agar bisa bertahan ditengah keterpurukan, akhirnya Rohim terpaksa merumahkan delapan orang karyawan. Bahkan agar dapur rumahnya tetap mengepul, Rohim harus menjual sejumlah peralatan.
“Saat ini hanya bisa bertahan dengan menjual beberapa alat sound system. Harapan saya, segera diperbolehkan adanya even lagi,” katanya.