Terminal Purabaya Surabaya Sepi Penumpang Usai 2 Hari Dibuka, Kenapa?
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 10 Juni 2020 | 18:22 WIB
Terminal Purabaya Surabaya. (Suara.com/Dimas)
Hanya ada Perusahaan Otobus (PO) yang sudah mengoperasikan armadanya.
SuaraJatim.id - Terminal Purabaya di Surabaya, Jawa Timur masih sepi penumpang. Padahal Terminal terbesar di Surabaya itu sudah dibuka sejak 2 hari lalu.
Terminal Purabaya terlihat lenggang di hari kedua pembukaannya. Hanya ada Perusahaan Otobus (PO) yang sudah mengoperasikan armadanya.
Menurut Kepala Terminal, Imam Hidayat, saat ditemui Kontributor Suara.com di Terminal Purabaya, Rabu (10/6/2020) sore, menjelaskan jika masih 15 PO yang sudah beroperasi di hari kedua.
"Saat ini masih sekitar 15 PO yang sudah beroperasi. Semua penumpang, supir dan kernet, wajib menjalankan protokol kesehatan di masa transisi New Normal," terangnya.
Selain itu, kondisi dari terminal sendiri masih dalam kondisi sepi, tak seramai sebelum adanya Pandemi Covid-19. Menurut Imam, kemungkinan besar para penumpang masih takut, untuk bepergian menggunakan bus.
Terminal Purabaya Surabaya. (Suara.com/Dimas)
"Lihat sendiri, kondisi terminal masih sepi penumpang. Mungkin takut di kondisi seperti ini, apa lagi di tiap-tiap perbatasan masih banyak cek poin," imbuhnya.
Tak hanya takut, penumpang yang datang juga wajib menjalankan SOP protokol kesehatan, dengan menggunakan masker, penggunaan hand sanitizer yang ada di bus, dan surat kesehatan yang berlaku.
"Wajib menggunakan semuanya, menurut SOP Protokol kesehatan yang berlaku. Jika tidak, kami tak memperbolehkan penumpang untuk naik," ungkapnya.
Sementara, salah satu penumpang dengan tujuan Solo, Nur Solihah (57), ragu-ragu saat akan menggunakan bus untuk pulang kampung. Ia ragu apakah diperbolehkan melakukan perjalanan jauh.
Pengambil video viral tersebut menyebut pria kekar itu telah melakukan pencabulan terhadap anaknya dengan mencolek anaknya lalu melempar senyum nakal ibu korban.
Dari keterangan sementara sopir bus, kecelakaan maut yang menewaskan tiga orang yang terjadi pada Sabtu (25/6/2022) disebabkan karena dirinya mengantuk.
Harga eceran tertinggi dijual direntang Rp14.000/liter atau Rp15.500/kg. Untuk membeli minyak goreng eceran ini, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan.