AJI Desak Perusahaan Transparan Soal Pekerjanya yang Terinfeksi Covid-19

Jumlah yang diidentifikasi positif lebih dari 20 orang. AJI masih mendalami informasi soal ini dan sedang memverifikasinya.

Pebriansyah Ariefana | Erick Tanjung
Kamis, 23 Juli 2020 | 20:33 WIB
AJI Desak Perusahaan Transparan Soal Pekerjanya yang Terinfeksi Covid-19
Jurnalis Tempo sekaligus calon Ketua Umum AJI Indonesia, Abdul Manan. [Suara.com/Adhitya Himawan]

SuaraJatim.id - Jumlah kasus infeksi Covid-19 yang menimpa pekerja media di Indonesia terus bertambah. Kabar terbaru, tiga pegawai di Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) positif Covid-19.

Untuk mencegah penularan, kantor RRI di Jalan Medan Merdeka Barat No.4-5, Jakarta Pusat ditutup sementara sejak hari Rabu (22/7/2020) hingga 14 hari ke depan. Pegawai RRI akan bekerja dari rumah dan RRI tetap siaran.

Selain di RRI, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia juga mendengar informasi soal ada pekerja media di salah satu stasiun TV swasta di Indonesia yang para pekerjanya diidentifikasi positif Covid-19. Berdasarkan informasi awal, jumlah yang diidentifikasi positif lebih dari 20 orang. AJI masih mendalami informasi soal ini dan sedang memverifikasinya.

Sebelumnya, kasus infeksi terhadap pekerja media ini juga ditemukan di Surabaya, Jawa Timur. Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jatim di Surabaya mencatat ada dua karyawannya meninggal karena Covid-19.

Temuan ini mendorong TVRI menutup kantornya selama 15 hari sejak 12 Juli 2020 dan mengisi siaran dengan me-relay tayangan dari TVRI Pusat. Selain TVRI, RRI Surabaya juga menghentikan operasinya sementara setelah lebih dari 50 pegawainya positif Covid-19.

Selain dua pegawai TVRI, ada satu pekerja media di Denpasar, Bali, yang meninggal akibat Covid-19. Wartawan itu awalnya mengeluh sesak napas dan tidak enak badan pada 1 Juli 2020 lalu.

Keluarga lantas membawanya ke Rumah Sakit Daerah Mangusada, Badung. Ia meninggal saat dalam perawatan di rumah sakit. Hasil swab test terhadapnya terkonfirmasi positif Covid-19.

Berkaca dari kasus di Surabaya, yang diduga menjadi salah satu penyebab menyebarnya infeksi karena kurangnya keterbukaan soal adanya pegawainya yang terinfeksi. Dampaknya, ini yang menjadi penyebab penularan karena pekerja yang lain tidak waspada.

Dengan kata lain, keterbukaan perusahaan dan lembaga media penting agar virus itu tidak terus menyebar kepada yang lain, baik rekan kerja, keluarga dan orang yang berhubungan dengan pekerja media.

Melihat perkembangan ini, AJI mengimbau lembaga atau perusahaan media untuk terbuka atas kondisi pekerjanya yang terinfeksi Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini