Sudah 10 hari Dani berjualan. Namun penjualannya merosot tajam. Jika dulu ia bisa menjual lebih dari 15 kodi bendera, umbul-umbul, dan bandir, tapi kini baru terjual empat kodi.
"Yang tahun-tahun dulu mah banyak sih yang beli, jualannya lumayan bagus dulu mah. Sekarang kan musimnya kayak gini, musim Covid-19, jadinya yang beli agak berkurang," tuturnya.
"Kalau dulu habisnya (terjual) banyak, bisa lebih dari 15 kodi. Sekarang mah paling kuat 5 kodi, segitu, sekarang aja baru terjual empat kodi," lanjutnya.
Dani menduga merosotnya hasil penjualan bendera ini imbas tidak adanya aktivitas belajar di sekolah. Sejumlah kegiatan semacam karnaval juga ditiadakan.
Baca Juga:Beredar Gambar Peta Jakarta Zona Hitam dari BIN, Begini Respons Wagub DKI
Hati Dani semakin menjerit karena omzet penjualan benderanya tak kunjung naik walaupun sudah banting harga.
"Sekarang mah musimnya kayak gini, jadi menurun harganya juga. Saya jualnya lebih murah. Tapi ya pembelinya tetap nggak sebanyak dulu," sebutnya.
"Yang kayak gini misalnya (bendera background), yang panjangnya 10 meter dulu nawarinnya kadang Rp 500 ribu. Sekarang kadang Rp 300-400 ribu nawarinnya," sambung Dani.
Kontributor : Usman Hadi
Baca Juga:Wagub DKI Riza Patria Masih Tenang Jumlah Corona DKI Tembus 26.664 Kasus