Jatim Bebas Zona Merah Covid-19, Ketua Satgas Apresiasi Bantuan Bonek

Kelompok suporter klub sepak bola Persebaya Surabaya itu mendapatkan apresiasi dari Doni lantaran turut membantu penurunan kasus Covid-19 di daerahnya.

Chandra Iswinarno | Ria Rizki Nirmala Sari
Sabtu, 15 Agustus 2020 | 13:30 WIB
Jatim Bebas Zona Merah Covid-19, Ketua Satgas Apresiasi Bantuan Bonek
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama Ketua Gugus Tugas Doni Monardo saat meninjau RS Lapangan di Kota Surabaya. [Suara.com/Dimas Angga P]

SuaraJatim.id - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengungkapkan adanya andil dari beragam tokoh dan organisasi masyarakat untuk menurunkan status zona merah ke zona oranye di Jawa Timur.

Salah satu kalangan masyarakat yang dimaksud Doni adalah Bonek.

Kelompok suporter klub sepak bola Persebaya Surabaya itu mendapatkan apresiasi dari Doni lantaran turut membantu penurunan kasus Covid-19 di daerahnya.

"Saya memberikan apresiasi khusus kepada Bonek yang mampu menggerakan komunitas masyarakat Jawa Timur terutama Surabaya Kota, sehingga mengalami penurunan luar biasa," kata Doni dalam acara diskusi virtual bertajuk Optimis Bangkit Dari Pandemi: Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit, Sabtu (15/8/2020).

Baca Juga:Update Senin 10 Agustus, Jatim Sumbang Kasus Sembuh Covid-19 Terbanyak

Bonek menjadi salah satu komunitas yang turut menggerakan kesadaran kolektif di tengah masyarakat Jawa Timur.

Selain bonek, para tokoh budaya, hingga tokoh agama pun ikut mensosialisasikan akan protokol kesehatan.

Menurutnya hal tersebut bisa menjadi contoh bagi daerah lain untuk memanfaatkan potensi lokal yang ada.

Sosialisasi dengan bahasa lokal, justru dianggap Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tersebut lebih mudah dipahami.

Selama ini, sosialisasi protokol kesehatan kerap menggunakan bahasa asing seperti social distancing, physical distancing, atau New Normal yang sedianya tidak terlalu dipahami secara menyeluruh oleh masyarakat.

Baca Juga:Satgas COVID-19 Jatim Waspadai Muncul Klaster Baru saat Sekolah Dibuka

"Kita bicara New Normal saja oleh masyarakat sudah dianggap itu sebagai normal. Sehingga mereka merasa boleh beraktivitas seperti sebelum terjadinya Covid-19," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini