Ke Sawah Tak Pulang-Pulang, Halim Ditemukan Meninggal di Dasar Sumur Tua

Korban kemudian dievakuasi oleh warga sekitar dan dibawa pulang ke rumahnya

Muhammad Taufiq
Selasa, 08 September 2020 | 13:00 WIB
Ke Sawah Tak Pulang-Pulang, Halim Ditemukan Meninggal di Dasar Sumur Tua
Warga Sumenep meninggal di dalam sumur tua (Foto: Beritajatim)

SuaraJatim.id - Pamitnya ke sawah, tapi Halim tidak kunjung pulang. Setelah dicari, ternyata warga Dusun Sorren, Desa Masaran, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep itu ditemukan meninggal di dasar sumur tua.

"Korban meninggal diduga akibat celaka sendiri di sumur tua, di tegalan milik Kunirah, warga Desa Masaran," kata Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, Senin (07/09/2020).

Dikutip dari beritajatim.com, jaringan media suara.com, peristiwa itu berawal ketika korban pamit kepada keluarga untuk mencari rumput di sawahnya yang terletak di Dusun Ares Timur, Desa Palongan, Kecamatan Bluto.

Namun karena korban tidak kunjung pulang sehingga keluarga dibantu warga sekitar berusaha mencarinya ke sawah.

Baca Juga:Populer dari Blitar, Begini Cara Membuat Sayur Blendi Tewel Super Lezat

Sampai di sawah, ternyata hanya ditemukan karung dan sebilah sabit yang sebelumnya dibawa korban untuk mencari rumput.

Keluarga berusaha mencari korban di sekitar sawah. Ditemukan ada sebuah sumur tua yang tak berair, sekitar 50 meter dari sawah milik korban.

"Korban pertama kali ditemukan oleh Satuni, istrinya sendiri. Korban terlihat berada di dasar sumur tua dengan kedalaman 35 meter," ujar Widiarti.

Korban kemudian dievakuasi oleh warga sekitar dan dibawa pulang ke rumahnya. Saat diangkat dari dasar sumur, korban sudah dalam kondisi meninggal.

"Pada tubuh korban terdapat beberapa luka luar pada bagian dahi, kemudian juga ada luka pada kepala bagian belakang diduga akibat benturan ketika terjatuh ke dalam sumur," kata Widiarti.

Baca Juga:Pesta Miras Oplosan di Blitar, Adik Susul Kakak Ke Alam Baka

Istri korban menolak otopsi terhadap jenazah suaminya karena menganggap ini musibah. Keluarga korban memilih untuk secepatnya dilakukan pemakaman.

"Karena keluarga korban tidak bersedia apabila petugas melakukan otopsi terhadap jenazah, maka pihak keluarga korban membuat surat pernyataan penolakan untuk dilakukan otopsi," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini