SuaraJatim.id - Warga Desa Curah Kalak, Kecamatan Jangkar, Situbondo, geger. Seorang pria bernama Eko Prayitno (67), warga Desa Kertosari, Kecamatan Asembagus, tewas bersimbah darah di pekarangan rumah adiknya.
Diduga korban ini dibunuh. Saat kejadian korban yang berada di rumah adiknya Tri Suzana Wati (62) tengah tinggal sendirian. Pemilik rumah sedang berobat bersama suami ke Jember.
Namun Suryadi, tetangga Suzana, pada Senin malam sekitar pukul 19.00 WIB, mengaku melihat ada tiga orang di depan rumah Tri Suzana. Ketiga orang tersebut berbincang - bincang, satu orang masuk ke dalam rumah dan dua orang lagi ke seberang jalan duduk duduk.
"Saya curiga, kedua orang itu saya tegur, dia mengaku kalau lagi jaga rumah. Padahal saya tahu dan kenal sama penjaga rumah tersebut bernama Mursidi," kata Suryadi, seperti dikutip dari suarajatimpost.com, jejaring suara.com, Senin (9/11/2020)
Baca Juga:Mengenaskan, Pelajar Ini Ditemukan Tewas Dengan Luka Sobek di Perut
Karena kedua orang tersebut mencurigakan, lanjut Suryadi, saya langsung menemui Mursidi dan memberitahu kalau ada orang mencurigakan di rumah Tri Suzana Wati.
"Mursidi langsung menelpon majikannya, yang saat itu sudah dalam perjalanan pulang dari Jember, bahwa di rumahnya ada dua orang mencurigakan," ucapnya.
Dari informasi tersebut, Tri Suzana Wati langsung menghubungi kakaknya Eko Prayitno. Namun teleponnya tidak diangkat, sesampai di rumah ia melihat ada dua orang lari ke belakang rumahnya.
"Setelah saya hendak masuk rumah, melihat banyak ceceran darah di depan pintu. Sambil mencari keberadaan kakak saya berteriak minta tolong, spontan warga sekitar berdatangan. Korban ditemukan terlentang di pekarangan rumah bersimbah darah dalam kondisi sudah meninggal dan ada beberapa luka tusuk,"tuturnya.
Kapolsek Jangkar Iptu Sadali membenarkan peristiwa tersebut. Setelah mendapat laporan dari warga pihaknya langsung ke TKP. Polisi telah melakukan identifikasi dan tengah melakukan penyelidikan.
Baca Juga:Tangan Bocah Aril Diikat, Kepala Dikepruk Balok Lalu Ditenggelamkan
"Untuk mengungkap kasus tersebut, selain mengamankan TKP, tim Buser wilayah timur bersama tim investigasi melakukan penggeledahan di dalam rumah dan pekarangan. Selain meminta keterangan dari sejumlah saksi dan mengamankan barang bukti, kami juga memasang garis polisi," ujarnya.
Ia menambahkan, korban mengalami luka tusuk benda tajam di beberapa bagian. "Korban sudah kami evakuasi ke ruang jenasah RSUD Dr Abddurahem Situbondo, untuk mendapatkan VER," imbuhnya.
Terpisah Kapolres Situbondo AKBP Ach Imam Rifa'i menyatakan masih melakukan penyelidikan apakah ada indikasi kasus tersebut pembunuhan. Nantinya ia berjanji akan menyampaikan perkembangannya ke publik.
"Apakah itu murni pembunuhan atau ada unsur lain, polisi belum bisa memastikan, kali ini masih fokus meminta keterangan dari sejumlah saksi dan barang bukti di TKP, masih lidik," kata Rifa'i pada Selasa pagi.