Umur Wanita Cenderung Lebih Panjang Daripada Pria, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Wanita mempunyai kromosom XX, sementara pria XY. Kromosom yang membantu manusia untuk tetap hidup adalah kromosom X.

Muhammad Taufiq
Kamis, 12 November 2020 | 10:04 WIB
Umur Wanita Cenderung Lebih Panjang Daripada Pria, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Ilustrasi wanita cantik. [Shutterstock]

SuaraJatim.id - Percaya enggak sih, normalnya umur wanita diyakini lebih panjang ketimbang pria. Ini bisa dilihat dari laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebut harapan hidup rata-rata penduduk dunia adalah 72 tahun pada 2016 lalu.

Berdasarkan jenis kelamin, angka harapan hidup wanita mencapai 74 tahun, sedangkan pria hanya sampai umur 69 tahun. Penyebabnya bisa dilihat dari penjelasan profesor asal University College London ini.

Dikutip dari Keepo.me, Profesor David Gems dari University College London mengatakan bahwa embrio laki-laki mati di tingkat yang lebih tinggi dibandingkan embrio perempuan.

Salah satu faktornya, kemungkinan adalah kromosom yang juga menentukan jenis kelamin manusia. Wanita mempunyai kromosom XX, sementara pria XY. Kromosom yang membantu manusia untuk tetap hidup adalah kromosom X.

Baca Juga:Optimisme Disebut Jadi Kunci Umur Panjang, Simak Hasil Studinya

Saat wanita mengalami cacat genetis di kromosom X, mereka masih memiliki satu lagi kromosom X. Namun, hal serupa tidak berlaku untuk pria.

Pendapat Gems didukung Lorna Harries, seorang pengajar di Exeter University. Menurutnya, anak laki-laki 20-30 persen lebih mungkin meninggal di akhir masa kehamilan. Bayi laki-laki memang cenderung lebih besar, tapi juga lebih berisiko mengalami cedera ketika lahir.

Kondisi hormon juga berpengaruh. Selama masa pertumbuhan, manusia mengalami perubahan hormon. Hormon testosteron yang membuat tubuh tumbuh lebih besar dan kuat.

Hanya saja, pria mengalami risiko kematian lebih tinggi ketika lonjakan testosteron terjadi, yakni akhir masa remaja.

Para ahli menjelaskan bahwa besar kemungkinan laki-laki kerap melakukan kegiatan berisiko, seperti berkelahi atau mengendarai kendaraan dalam kecepatan tinggi. Harapan hidup laki-laki di wilayah mana pun yang terjadi konflik juga umumnya menurun.

Baca Juga:Ilmuwan Sebut Optimisme adalah Kunci Umur Panjang, Mengapa?

Di sisi lain, para peneliti di Spanyol pada tahun 2005 menemukan bahwa hormon estrogen meningkatkan gen yang kaitannya dengan umur panjang dan enzim antioksidan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini