Bicara RUU Mihol, Kenali 6 Minuman Beralkohol Tradisional Indonesia Ini

Misalnya tuak, bandrek, legen, es tape, dan lain sebagainya. Nah, berikut ini 7 minuman beralkohol tradisional Indonesia yang sudah ada sejak zaman dulu kala:

Muhammad Taufiq
Jum'at, 13 November 2020 | 14:08 WIB
Bicara RUU Mihol, Kenali 6 Minuman Beralkohol Tradisional Indonesia Ini
Ilustrasi tuak manis dari Lombok. (Instagram Lombok24jam)

Minuman Ballo

Ballo adalah tuak atau araknya orang Sulawesi Selatan. Ballo terbuat dari pohon nipa. Bisa juga dibuat dari beras atau pohon lontar (ballo tala). Masing-masing memiliki nama yang berbeda. Orang zaman dulu percaya, ballo dipakai untuk minuman perjamuan tamu-tamu kerajaan. Namun, makin ke sini, penikmatnya semakin meluas, tak terbatas kalangan. Mulai orang biasa hingga bangsawan gemar menikmati ballo. Kadar alkoholnya mirip tuak dan arak.

Swansrai

Ini minuman khas Papua. Ibarat kata tuaknya orang Papua lah. Minuman yang dihasilkan dari fermentasi air pohon kelapa yang sudah tua ini menjadi minuman khas orang Papua. Layaknya tuak dan arak, swansrai memiliki kadar alkohol lumayan tinggi, yakni berkisar 20-30 persen. Swansrai banyak dijumpai di daerah Biak. Swansrai diminum untuk keakraban dan kekeluargaan.

Baca Juga:Saham Produsen Minuman Beralkohol Tumbang Imbas Isu Pelarangan

Cap Tikus

Pernah dengar minuman cap tikus? Minuman ini merupakan minuman tradisional orang Minahasa. Cap Tikus mengandung alkohol, sama seperti swansrai, tapi lebih tinggi. Yakni lebih dari 40 persen.

Memang, kadar alkohol tersebut tergantung dengan teknik penyulingannya. Makin sering disuling dengan baik, kadar alkoholnya makin tinggi. Cap Tikus dibuat dari air nira atau saguer. Mirip seperti sopi yang ada di Flores.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini