Menanggapi respons warganet tersebut, Budiman menjawab dengan mengatakan bahwa bukan ekspresi kesalehan yang dia gugat, tetapi ekspresi membentuk negara baru.
"Ini bagian dari kejadian adanya ungkapan 'mabuk agama'. Literasi Timur Tengah bisa jadi kitab-kitab berisi doktrin masa lampau di mana banyak alumni dari sono kembali ke sini, mengajarkan kesalehan diri, tanpa kesalehan sosial, sejarah, kebudayaan, filsafat, peradaban, logika, dll," demikian cuit @muh*****n3.