"Karena butuh biaya banyak ya. Harga penyeberangan murah tapi harga rapid test antigen dan swab mahal," kata Eddy.
Sementara itu, Kabagops Polresta Banyuwangi Kompol Agung Serta Budi mengemukakan, dari sisi pengamanan Nyepi, akan dilakukan pengerahan petugas sekitar 350 personel untuk melakukan pengamanan secara menyeluruh di Kabupaten Banyuwangi.
"200 personel dari polisi. Sisanya akan dibantu oleh TNI, Dishub, Satpol PP hingga BPBD," ujar Kabagops Polresta Banyuwangi Kompol Agung Serta Budi.
Tak hanya pelabuhan, kegiatan pengamanan juga dilakukan di lokasi Pura umat Hindu yang merayakan perayaan Hari Raya Nyepi di Banyuwangi.
Baca Juga:Seluruh Pura di Banyuwangi Disemprot Disinfektan Menjelang Hari Nyepi
"Ada beberapa desa dan kecamatan yang aka kita jaga. Karena umat Hindu disana menggelar Nyepi di Banyuwangi," kata Kompol Agung usai mengikuti rapat koordinasi di pelabuhan Ketapang Banyuwangi.
Sedangkan untuk aktivitas penyeberangan Gilimanuk menuju Ketapang pada libur panjang Isra Miraj hari ini, Jumat (12/3/2021) terpantau sepi. Meski demikian, masih nampak sejumlah warga yang bekerja di Bali memanfaatkan waktu libur panjang di akhir pekan pulang ke Pulau Jawa.
Meski begitu, jika dibandingkan tahun-tahun sebelum Pandemi Covid-19, jumlah arus mudik Nyepi kali ini masih terbilang sepi.
Bahkan, dalam beberapa hari terakhir, kendaraan yang keluar dari kapal didominasi kendaraan roda dua. Sebagian roda empat pun juga meramaikan arus liburan ini.
"Ya pulang ini mas. Karena di Bali Nyepi. Pulang saja toh ke kampung. Sudah lama juga nggak ketemu keluarga," kata Nia, warga Banyuwangi yang bekerja di Kota Denpasar.
Baca Juga:Perhatian! Perayaan Nyepi, Tarik Tunai Mesin ATM Bali Akan Dibatasi
Nia mengaku, banyak teman kerjanya yang pulang ke kampung halaman di saat Hari Raya Nyepi.