SuaraJatim.id - Ratusan pengemudi online yang tergabung dalam Front Driver Online Tolak Aplikasi Nakal Jawa Timur (FRONTAL JATIM) turun ke jalan menggelar aksi unjuk rasa. Mereka mempertanyakan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang hingga kini belum diterima driver online di provinsi tersebut.
Humas FRONTAL Jatim David Walalangi mengatakan, tuntutan yang diminta driver online di Jatim salah satunya terkait subsidi BBM yang hingga kini belum mereka rasakan.
"Subsidi BBM ini, kenapa kota lain ada, di kita (Jatim) nggak ada. Karena kita ini berkomunikasi dengan (driver online) nasional," kata David seperti dilansir Suaraindonesia.co.id-jaringan Suara.com pada Selasa (6/4/2021).
Dari informasi yang diterimanya, pengemudi online di Kota Makassar sudah mendapat subsidi oli 3,5 liter atau senilai Rp 115 ribu selama tiga bulan.
Baca Juga:Viral Ojol Dikepung Ojek Pangkalan Bikin Heboh, Customer Jadi Penyebabnya
"Kenapa Jawa Timur nggak ada? Itu kan yang kita tanya," katanya.
Sementara itu, dia mengemukakan, pembahasan subsidi BBM sudah sampai dalam tahap pemisahan antara driver online dan bukan driver online.
"Mengenai subsidi BBM kan juga harus ada pengajuan dari Gubernur kepada pertamina, lalu pertamina ke pusat," jelasnya.
Sementara itu, selain tuntutan soal subsidi BBM, FRONTAL JATIM menggelar aksi di Kantor Gubernur Jawa Timur, di Jalan Pahlawan, Surabaya.
Mereka menyuarakan beberapa tuntutan yakni, Jaringan Pengaman Sosial (JPS) tahun 2021, subsidi BBM baik dengan Program Langit Biru (PLB) atau program subsidi lainnya, berantas oknum debt colector, potongan 20 persen bagi driver yang memberatkan, CSR dari perusahaan aplikasi untuk driver online, standart tarif netto driver.
Baca Juga:Ojol Tertotis Ciputat Ngaku Simpatisan FPI, Aziz Yanuar: Sudah Dikeluarkan
"Yang pertama tuntutan kami adalah untuk teman-teman driver online mendapatkan batuan sosial JPS untuk tahap kedua," kata Daniel.
Menurutnya, ada sekitar 4.100 driver online di Jawa Timur yang sudah mendapatkan bantuan JPS pada Desember 2020. Sedangkan masih banyak driver online belum mendapatkan bantuan.
"Sisanya masih belum. Kami mengharapkan untuk bantuan tahap dua segera cair," katanya.