Malangnya Nasib Kakek Panut, Tebang Pohon Malah Tewas Kena Kapak Sendiri

Kakek 80 tahun warga Dusun Demoro Desa Bajang Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo, itu tewas terkena kapaknya sendiri saat menebang sebuah pohon randu.

Muhammad Taufiq
Jum'at, 02 Juli 2021 | 17:22 WIB
Malangnya Nasib Kakek Panut, Tebang Pohon Malah Tewas Kena Kapak Sendiri
Lokasi Kakek Panut menebang pohon di Ponorogo [Foto: Beritajatim]

SuaraJatim.id - Cerita ini mengingatkan pada peribahasa lama, "Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih." Inilah gambaran nasib Kakek Panut.

Kakek 80 tahun warga Dusun Demoro Desa Bajang Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo, itu tewas terkena kapaknya sendiri saat menebang sebuah pohon randu.

Peristiwa ini terjadi pagi tadi, Jumat (02/07/2021). Saat itu Kakek Panut menebang pohon randu. Namun, kapak itu mengenai tangan kirinya sendiri hingga darah bercucuran. Diduga karena kehabisan darah Ia tewas.

"Tadi pagi ada laporan orang meninggal akibat terkena pecok/kampak saat menebang pohon Randu," kata Kapolsek Mlarak AKP Sudaroini, dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Jumat (2/7/2021).

Baca Juga:Warga Ponorogo Digegerkan Pohon Nangka Berbuah Durian

Kronologisnya berawal saat Pandi, saksi kasus itu, hendak buang air besar di WC belakang rumah. Ia melihat korban tergeletak di bawah pohon sambil merintih.

Sontak pemuda 19 tahun itu berteriak minta tolong dan didengar oleh para tetangga. Tidak lupa dia juga memberi tahu Rubiyah (78) yang merupakan istri korban.

"Melihat korban yang tergeletak kesakitan, saksi minta tolong dan memberitahu istri korban," katanya.

Beberapa warga mendekat ke TKP untuk menolong korban. Warga mengangkat korban ke rumahnya, saat diangkat tersebut korban masih hidup.

Korban juga sempat ditanya tentang kejadiannya, saat itu korban menjawab, "pecok’e mlese neng tanganku (pecoknya terpleset terkena tanganku)."

Baca Juga:Seluk Beluk Kesenian Reog Ponorogo

Sesampainya di rumah, dan hendak dibawa ke puskesmas, korban keburu mengembuskan napas terakhir dan meninggal. "Saat hendak dibawa ke Puskesmas, korban keburu meninggal di rumah," katanya.

Dari hasil pemeriksaan, korban terdapat luka robek pada pergelangan tangan kiri. Dengan panjang luka 6,2 centimeter dengan kedalaman 1,1 centimeter.

Barang bukti yang ditemukan di TKP adalah pecok/kampak besi dengan gagang warna merah, sabit dan kaos warna putih dan celana warna hitam.

"Kami amankan barang bukti pecok/kampak yang digunakan korban untuk menebang kayu Randu," katanya menegaskan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini