Ngeri! Kabar Kematian Bersahutan Dari Towa Masjid di Sidoarjo

Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur masuk dalam zona merah penyebaran Covid-19.

Muhammad Taufiq
Senin, 12 Juli 2021 | 08:26 WIB
Ngeri! Kabar Kematian Bersahutan Dari Towa Masjid di Sidoarjo
Ilustrasi Towa Masjid [Suara.com]

SuaraJatim.id - Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur masuk zona merah penyebaran Covid-19. Angka kasus Covid di sana bisa dibilang sangat tinggi, dengan kasus mencapai 12.457 orang terinfeksi, data Satgas Covid per 12 Juli 2021.

Dari jumlah itu pasien sembuh 11.492 orang, dan yang meninggal 645 orang. Kemudian suspect 6.407 orang. Bersama 20 kabupaten dan kota lain di Jatim, Sidoarjo--tetangga Kota Surabaya--itu masuk sebagai zona rawan penyebaran virus asak Wuhan China itu.

Angka kematian total mencapai 6 ratus lebih itu menebarkan kengerian sendiri bagi warganya. Kabar kematian bersahutan hampir setiap hari dari towa-towa masjid. "Pagi ini, sejak habis subuh sudah lima orang diumumkan di masjid," kata Dayat, warga Anggaswangi Sukodono, Senin (12/07/2021).

"Kok banyak banget, ngeri yo mas...," katanya menambahkan. Dayat sendiri sempat terinfeksi Covid-19 pada akhir 2020 lalu, namun sembuh setelah 10 hari dirawat di rumah sakit.

Baca Juga:PMM UMM Kel 2 Adakan Lomba Mewarnai Memperingati Hari Lahir Pancasila

Khamid, warga Sukodono lainnya, menyampaikan kengerian serupa. Hampir setiap hari pengumuman kematian disiarkan di masjid-masjid. Orang-orang ketakutan, katanya, sambil menegaskan kalau sebelumnya tidak pernah seperti itu.

"Ya banyak berdoa saja, semoga kita semua diselamatkan dari virus. Yang penting jaga kesehatan saja mas," ujar pria yang berprofesi sebagai tukang pijat keliling itu.

Kabar kematian ini bukan hanya di kampungnya. Di kampung-kampung lain pun sama. Sebagai tukang pijat ia bisa dua kali memijat pasiennya di rumah pasiennya di desa lain. "Tiap saya mijat, ada saja pengumuman kematian," ujar Khamid menegaskan.

Pernah dalam sehari, entah di masjid mana saja, tapi pengumuman kematian bisa sampai delapan kali dengan orang yang berbeda.

"Tetangga saya ada yang enggak keluar sama sekali. Kampung-kampung sepi, jalan banyak yang ditutup. Kecuali akses jalan besar, yang kerja masih banyak," ujarnya menandaskan.

Baca Juga:Kematian Akibat Covid di Balikpapan Meningkat Sebab Banyak Pasien ke RS Saat Kritis

Di Jatim sendiri, selama sepekan lebih pemberlakuan PPKM Darurat jumlah warga yang terpapar Covid-19 bertambah sebanyak 13.887 kasus aktif, atau jika dirata-rata sebanyak 1.984 kasus per hari.

Kemudian yang meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah sebanyak 1.037 orang atau rata-rata sebanyak 148 orang perhari. Sedangkan yang berhasil sembuh bertambah sebanyak 8.302 orang, atau rata-rata 1.186 orang perhari.

Sementara untuk kabuapaten/kota di Jatim yang masuk zona merah juga tidak bertambah yakni sebanyak 20 daerah. Rinciannya, Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Kota Probolinggo, Lumajang, Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu.

Lalu Kabupaten Pasuran, Kabupaten Sidoarjo, Kota Mojokerto, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Lamongan, Nganjuk, Kota Kediri, Ponorogo, Magetan dan Ngawi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini