"Adik saya saturasinya bisa naik cepat sampai 70 dia sadar, tapi satu jam drop lagi naik turun seterusnya seperti itu," terangnya.
Tak lama kemudian, ia bersama sang keluarga mendapatkan kabar dari sang dokter jika WS telah meninggal dunia.
"Akhirnya adik saya pukul 21.00 Wib, mengembuskan napas terakhir dan dimakamkan dengan protokol kesehatan," tuturnya.
Riki pun berharap, agar kejadian seperti yang dialaminya tidak sampai terjadi di kalangan masyarakat Mojokerto pada khususnya.
Baca Juga:Astaga! Emak-emak Tak Pakai Helm, Motor Selip Jatuh Hantam Aspal, Tewas Seketika
"Masyarakat juga sangat butuh ambulans dan oksigen. Namun, pinjam ambulans puskesmas sulit," katanya menegaskan.