Deretan 'Prank' Gemparkan Satu Negara, Dari Blue Energy-Ratna Sarumpaet-Akidi Tio

Berikut ini kasus penipuan yang menggempar warga satu negara.

Muhammad Taufiq
Selasa, 03 Agustus 2021 | 08:25 WIB
Deretan 'Prank' Gemparkan Satu Negara, Dari Blue Energy-Ratna Sarumpaet-Akidi Tio
Hotman Paris terkesan dengan kedermawanan keluarga Akidi Tio. (Instagram/@hotmanparisofficial)

SuaraJatim.id - Tiba-tiba saja kata 'Prank' menjadi trending di Twitter. Prank atau lelucon ini dicuitkan lebih dari 50 ribu kali sejak terkuaknya kasus penipuan bantuan dari Heriyanti sebesar Rp 2 triliun untuk penanganan Covid-19.

Dana bantuan itu disebut-sebut berasal dari seorang pengusaha asal Aceh yang low profile bernama Akidi Tio di Sumatera Selatan. Ternyata, sampai dana bantuan tidak kuncung cair alias penipuan. Kasus ini sendiri sekarang sudah ditangani kepolisian setempat.

Kasus sumbangan Rp 2 triliun dari anak Akidi Tio ini tentu saja menggegerkan satu negara. Kasus 'prank' ini mengingatkan pada kasus-kasus penipuan yang menggegerkan negara ini dan melibatkan elite-elite negara.

Sebenarnya bukan cuma kali ini saja para elite tersebut tertipu. Sebelumnya ada banyak kasus serupa, namun SuaraJatim hanya merangkum tiga kasus saja yang betul-betul menggerkan satu negara. Apa saja kasus itu?

Baca Juga:Potret Bilyet Giro Rp 2 Triliun Milik Anak Akidi Tio Tersebar, Sumbangan Bukan Hoax?

1. Blue Energi masa Pemerintahan Presiden SBY

Seorang pria asal Nganjuk Jawa Timur Joko Supratpto, mengumumkan penemuan bahan bakar 'Blue Energy' yang terbuat dari air pada 2007 di masa pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Temuan Joko itu seolah menjadi oase sebab tepat saat harga BBM sedang naik tinggi-tingginya. Presiden SBY waktu itu sempat mengundang Joko ke kediamanannya di Puri Cikeas untuk menjelaskan Blue Energy.

Bahkan sebuah tim yang dipimpin Heru Lelono, selaku staf Khusus Presiden SBY menindaklanjuti dengan membangun infrastruktur produksi yang dibangun di Cikeas, Bogor dengan kapasitas produksi 10 liter perdetik.

Belakangan terkuak sebab ternyata 'Blue Energy' ternyata palsu belaka. Warga satu negara dibuat geger waktu itu. Bahkan para ahli dan profesor gempar menyerang pemerintah.

Baca Juga:Fakta Menarik Sumbangan Rp2 Triliun Dari Akidi Tio Yang Ternyata Bohong

"Ini hal yang memalukan, karena presiden kita lebih mempercayai hal-hal seperti ini dan tidak pernah memanfaatkan lembaga keilmuan seperti LIPI, BPPT dan Perguruan Tinggi yang bisa diadu pengetahuannya," kata Pakar Elektro Universitas Gajah Mada (UGM) Tumiran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak