Restrukturisasi Kredit BRI Turun Rp56,53 Triliun

Hingga akhir Juni 2021 restrukturisasi kredit BRI mencapai Rp175,2 triliun.

Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Selasa, 10 Agustus 2021 | 20:32 WIB
Restrukturisasi Kredit BRI Turun Rp56,53 Triliun
(Dok: BRI)

SuaraJatim.id - Pertumbuhan ekonomi yang tercatat sebesar 7,07 persen pada kuartal II 2021 membumbungkan asa optimisme kebangkitan ekonomi nasional di kalangan pelaku industri keuangan. Senada dengan hal tersebut, pencapaian kinerja BRI hingga kuartal II 2021 tercatat tumbuh positif.

Salah satu indikator kinerja BRI yang menunjukkan sinyal pemulihan ekonomi nasional yakni terus menurunnya angka restrukturisasi kredit terdampak Covid-19. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Manajemen Risiko BRI, Agus Sudiarto pada pemaparan kinerja BRI kuartal II 2021 di Jakarta (6/8/2021). Hingga akhir Juni 2021 tercatat restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 di BRI telah mencapai sebesar Rp175,2 triliun atau turun sebesar Rp56,53 triliun.

“Sampai Juni, kita sudah on track. Total restrukturisasi Covid-19 kita sudah turun kurang lebih Rp56,53 triliun dari akumulasi total loan restructure Covid-19 kita sebesar Rp231,5 triliun. Selama ini di posisi Juni 2021 itu porsinya tinggal Rp175,2 triliun. Jadi ada penurunan sebesar Rp56,53 triliun yang sebagian besar berasal karena adanya pembayaran, yaitu sebesar 44,3 triliun,” ujar Agus dalam keterangannya di Jakarta pada Selasa, (10/8/2021).

Perkembangan ini membuat perseroan makin optimistis ke depannya. “Jadi perkembangan ini sudah sangat baik karena kita bisa menurunkan kurang lebih sebesar lebih dari 20 persen dari total outstanding akumulasi restrukturisasi kita sampai dengan Juni. Kalau kedepan mudah-mudahan ini bisa terus kita turunkan posisinya dengan lebih agresif lagi,” imbuhnya.

Baca Juga:BRI Optimistis Ekonomi Mulai Pulih

Keberhasilan BRI dalam mengelola kualitas kredit yang disalurkan juga tercermin dari rasio NPL yakni sebesar 3,3 persen pada akhir Juni 2021. Untuk meng-cover risiko NPL tersebut, BRI juga menyiapkan cadangan atau biasa disebut NPL Coverage dikisaran 254,84 persen, jadi cadangannya meng-cover 2,5 kali dari jumlah NPL.

“Pencadangan yang ditetapkan ini dialokasikan dengan mempertimbangkan kondisi restrukturisasi BRI saat ini. Karena memang kita masih menghadapi restrukturisasi meskipun jumlahnya sudah semakin menurun,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini