SuaraJatim.id - Vaksin Merah Putih yang dikembangkan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, optimis akan diproduksi massal pada 2022. Saat ini, vaksin tersebut masih terus melakukan uji penyempurnaan sebelum mulai diproduksi.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny K Lukito mengatakan izin penggunaan darurat (EUA) bagi vaksin Merah Unair ditargetkan terpenuhi pada semester pertama 2022. Kandidat vaksin Covid-19 itu dikembangkan oleh peneliti Unair bersama PT Biotis Pharmaceutical Indonesia.
Ketua Peneliti Vaksin Merah Putih Unair, Fedik Abdul Rantam dikonfirmasi Suarajatim.id mengatakan, vaksin COVID-19 yang sedang mereka kembangkan sudah dilakukan uji tantang terhadap virus COVID-19 varian delta atau B1617.2. Fedik mengklaim hasilnya masih baik atau mampu melawan varian tersebut.
"Jadi sampai saat ini kami mempunyai varian delta 7 isolat dan itu kita siapkan untuk uji tantang. Dan uji praklinik yang sudah selesai kemarin juga kami lakukan uji tantang dengan varian delta," kata Fedik, Kamis (19/8/2021).
Baca Juga:Sambangi Jatim, Jokowi Naik Pesawat Kepresidenan Tampilan Baru Bercat Merah
Uji tantang ini kata Fedik memang harus dilakukan sebab data menunjukkan bahwa varian delta mendominasi dan telah menyebar lebih dari 20 provinsi di Indonesia.
Meskipun ada sejumlah varian lain yang telah menyebar seperti varian alpha dan beta, tetapi varian delta untuk saat ini menjadi perhatian. Hasil dari uji tantangan calon Vaksin Merah Putih terhadap varian delta ini, kata Fedik menunjukkan kemampuan yang baik.
"Kita juga tetap memonitor calon vaksin kita, apakah mengenali antibodinya terhadap varian delta ini dan melalui uji yang dikenal dengan western blotting. Dan analisa di sini menunjukkan bahwa kemampuan netralisasi masih baik," ujarnya.
Prof Fendik menyampaikan, Vaksin Merah putih sendiri saat ini sedang melakukan uji praklinik yang kedua yakni pada hewan Makaka. Sebelumnya, praklinik pertama juga sudah dilakukan dengan hasil sempurna.
"Saat ini sudah tahap dua. Kita masih menunggu hasil uji tantang kedua pada Makaka," ujarnya.
Baca Juga:Polri Sebut Masih Ada Dua Terduga Teroris di Jatim Diburu Densus 88
Apakah ada kendala dalam proses perjalanan Vaksin Merah Putih, Prov Fendik mengemukakan kendalanya ada pada bahan dan alat. Pasalnya, bahan dan alat tersebut harus didatangkan dari luar negeri.
"Kendalanya hanya waktu. Karena bahan dan alat harus didatangkan dari luar negeri," bebernya.
Namun meski demikian, Fendik optimis pada bulan Maret hingga April 2022, Vaksin Merah Putih akan segera diproduksi massal. "Doakan Maret sudah bisa diproduksi massal. Insyaallah semua berjalan lancar," ujarnya.
Kontributor : Achmad Ali