Muallaf berikutnya adalah Anggota Partai Rakyat Swiss (SVP) Daniel Streich. Dulu Daniel ini merupakan pembenci Islam yang tenar. Ia sangat menentang keras pembangunan masjid di negaranya sejak 1990-an.
Situs islamicbulettin.com melaporkan Streich penganut kristen taat. Dia dibesarkan dengan ajaran Kristiani dan semasa kecil pernah bercita-cita menjadi pastor. Namun ketika remaja niatnya berubah. Ia mulai gemar berpolitik dan tanpa ragu terjun langsung menjadi anggota partai ternama di Swiss.
SVP bukan partai sembarangan. Di dalamnya terdiri dari cendekia, ilmuwan, pelajar, dan pegiat bukan dari kalangan muslim. Partai ini menjadi penentang nomor wahid penyebaran Islam di Swiss dan Streich paling vokal menyerukan penutupan masjiddi seantero Negeri Cokelat ini.
Dalam usahanya menyingkirkan Islam dari Swiss, lelaki ini malah mempelajari Alquran dan Islam. Ia berharap dengan memahami ajaran Nabi Muhammad itu, dia mampu meruntuhkan iman kaum muslim. Yang terjadi, ia malah terpesona dengan agama rahmatan lil alamin ini.
Baca Juga:Beri Pembelaan, Kuasa Hukum: Mungkin Saja Pak Kece Khatam Agama Islam
Semakin jauh Streich belajar Islam, semakin tenggelam dia dalam keindahan agama samawi itu. Dia akhirnya menjadi mualaf enam tahun lalu.
"Banyak perbedaan saya dapatkan ketika mempelajari Islam. Agama ini memberikan saya jawaban logis atas pertanyaan hidup penting dan tidak saya temukan di agama saya," katanya.
Yusuf Estes
Yusuf Estes sangat populer di Youtube. Ia merupakan seorang mualaf asal Amerika Serikat yang kini giat berdakwah. Namun jangan salah, dulu Yusuf Estes ternyata sangat Islamophobia.
Estes lahir dari keluarga Kristen yang taat di Midwest, Amerika Serikat. Keluarganya secara turun-temurun membangun gereja dan sekolah di AS. Keingintahuannya yang besar terkait ajaran Kristen membuatnya ingin mengunjungi gereja-gereja lain.
Baca Juga:Jarang Diketahui, Ini 5 Artis Thailand Beragama Islam Sekaligus Blasteran Indonesia
Ia datangi gereja Metodis, Episkopal. Nazareth, Agape, Presbyterian dan lainnya. Tak hanya itu, Estes juga mempelajari agama lain seperti Hindu, Yahudi, dan Buddha. Tapi tak sekalipun dia peduli pada ajaran Islam.