SuaraJatim.id - Kota Blitar masuk Level 1 Penerapan Pembatasan Aktivitas Masyarakat (PPKM). Dan hari ini pemerintah melakukan uji coba new normal atau kenormalan baru sebagai satu-satunya daerah dengan Level 1 di Jawa-Bali.
Hal ini disampaikan Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Panjaitan. Ia menilai Blitar telah memenuhi syarat indikator dari organisasi kesehatan dunia (WHO) dan target cakupan vaksinasi dosis 1 sebesar 70 persen dan dosis 1 lansia sebesar 60 persen.
Dia menjelaskan, penerapan PPKM Level 1 ini akan mendekati aktivitas kehidupan masyarakat yang normal namun tetap memperhatikan 3T testin, tracing, dan treatment, serta protokol kesehtan 3M memakai masker, menjaga jarak, dan mencucui tangan di masyarakat.
"Pemerintah akan melakukan uji coba pemberlakuan PPKM Level 1 atau New Normal untuk Kota Blitar. Implementasi uji coba PPKM Level 1 diberlakukan karena telah memenuhi syarat indikator WHO," kata Luhut, Senin (4/10/2021).
Baca Juga:Satu-satunya Daerah PPKM Level 1, Pemerintah Uji Coba New Normal di Blitar
"Kami sudah membentuk task force juga yang terdiri dari pakar-pakar yang ahli dalam bidangnya untuk nanti tinggal beberapa waktu di Blitar untuk memonitor. Kalau ini nanti berhasil, kita akan kembangkan ke kota-kota yang dapat masuk ke pada level 1," tegasnya.
Sementara, jumlah kabupaten/kota dengan status PPKM level 3 bertambah dari 84 menjadi 107 kabupaten/kota dan 20 Kabupaten/Kota yang bertahan di Level 2.
Pemerintah memutuskan kembali memperpanjang masa PPKM selama dua pekan ke depan hingga 18 Oktober 2021.
Sementara itu, di hari yang sama Wali Kota Blitar Santoso mengatakan ada tiga langkah akan dilaksanakan secara masif saat penerapan PPKM level 1, yaitu penerapan protokol kesehatan secara ketat, pelaksanaan tiga T dan pelaksanaan vaksinasi secara masif.
"Kerjasama dengan TNI Polri, pemerintah daerah dan tokoh tokoh masyarakat juga akan kami lebih solidkan dalam rangka percepatan vaksinasi," ujarnya, seperti dikutip dari timesindonesia.co.id, jejaring media suara.com, Selasa (5/9/2021).
Baca Juga:Lestarikan Lingkungan, Greenfields Indonesia Lepas 15 Ribu Ikan ke Sungai
Santoso menyebutkan, saat vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Kota Blitar udah mencapai 94,46 persen. Meskipun demikian, pihaknya terus gencar melakukan vaksinasi. Salah satunya, Pangkoarmatim akan membantu 30 ribu vaksin Sinovac untuk memvaksin masyarakat yang belum divaksin.
"Vaksinasi akan dilaksanakan secara masif di beberapa titik, di rumah sakit swasta, rumah sakit penyangga maupun puskesmas. Semua membantu dalam rangka vaksinasi yang akan dilaksanakan selama dua hari," ujar Santoso.
Selain itu, Santoso menyebutkan, Pemkot akan menerapkan Aplikasi PeduliLindungi di beberapa kantor OPD, hal itu, dikatakannya, untuk lebih menyempurnakan pelaksanaan protokol kesehatan.
"Kita kemarin sudah siapkan strategi ini. Kita sampaikan kepada pemerintah pusat. sehingga nanti berkolaborasi," tambahnya.
Santoso berharap seiring penerapan PPKM level 1, ada beberapa kelonggaran dalam rangka pemulihan ekonomi masyarakat kota Blitar. Menurutnya, bahwa sudah sekian lama tempat wisata harus tutup dan kegiatan masyarakat harus dibatasi.
"Tetapi dengan kita masuk kepada level satu, Insyaallah mulai kita longgarkan sehingga ekonomi masyarakat kembali membaik. Kita berharap masyarakat sudah hidup secara normal," urainya.
Sebagai informasi, Kota Blitar menjadi satu daerah yang di Jawa-Bali yang menerapkan PPKM level 1 selama dua pekan mendatang.
Hal itu berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 47 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4, Level 3, Level 2 dan Level 1 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali.