Lebanon di Ambang Perang, Arab Saudi Larang Warganya Bepergian

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi melarang warganya bepergian ke Lebanon mengingat situasi keamanan di negeri itu sedang mencekam.

Muhammad Taufiq
Selasa, 19 Oktober 2021 | 14:58 WIB
Lebanon di Ambang Perang, Arab Saudi Larang Warganya Bepergian
Parade militer pejuang Hizbullah di Lebanon [Foto: Sputniknews.com]

Pernyataan Nasrallah itu muncul ketika Hizbullah dan sekutunya memprotes hakim Tarek Bitar yang mengawasi penyelidikan ledakan pelabuhan Beirut. Menurut pejabat Hizbullah, penyelidikan hakim condong ke arah membuat mereka bersalah atas ledakan besar tersebut.

Dalam pernyataannya pada hari Senin, Nasrallah dilaporkan menuduh pemimpin Pasukan Kristen Lebanon (LF) sayap kanan, Samir Geagea, menjadi biang baku tembak di Tayuneh Beirut.

"Program sebenarnya bagi Pasukan Lebanon adalah perang saudara. Ancaman terbesar bagi perdamaian sosial di Lebanon adalah Pasukan Lebanon (LF)," kata Nasrallah, Selasa (19/10/2021).

Pemimpin Hizbullah itu juga menekankan bahwa mereka yang menuduh gerakan tersebut menyebarkan kekerasan harus terlebih dahulu memberikan bukti, dan mempertanyakan mengapa seruan mereka untuk mengganti hakim yang mengawasi penyelidikan itu dipandang sebagai ancaman.

Baca Juga:Arab Saudi Izinkan Kapasitas Penuh di Masjid Mekah-Madinah

Hizbullah dan organisasi Syiah lainnya, Amal, mengeluarkan pernyataan bersama pada hari Kamis, di mana mereka mengatakan serangan terhadap pengunjuk rasa ditujukan untuk menjatuhkan negara ke dalam perselisihan.

Baku tembak terjadi ketika Lebanon sedang berjuang dengan krisis ekonomi yang sulit, diperparah oleh kekurangan bahan bakar. Hizbullah sebelumnya mengatur kesepakatan untuk mengirimkan minyak Iran ke Lebanon. Langkah Hizbullah itu dikecam oleh negara-negara barat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini