Update COVID-19 Jakarta 20 Mei: Positif 82, Sembuh 107, Meninggal 0
Hari ini ada 751 kasus aktif COVID-19 di Jakarta, atau ada penurunan 25 kasus dari hari kemarin.
Pebriansyah Ariefana Kamis, 28 Oktober 2021 | 09:02 WIB
SuaraJatim.id - Surah Al Insyirah adalah surah ke-94 dalam Al Quran. Surat ini terdiri 8 ayat dan termasuk golongan Surat Makkiyah serta diturunkan sesudah Surat Addhua. Berikut manfaat baca Surat Al Insyirah.
Membaca Surat Al Insyirah secara istikamah dalam waktu tertentu memiliki banyak keutamaan. Dalam kitab Khazinatul Asrar disebutkan setidaknya terdapat beberapa keutamaan membaca Surat Al Insyirah.
Berikut keutamaan membaca Surat Al Insyirah:
Isi Surat Al Insyirah
Baca Juga: Khasiat Surat Al Ikhlas, Jika Dibaca 10 Kali Akan Dapat Istana di Surga
Artinya, Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Bukankah kami telah melapangkan dadamu [Muhammad]. Dan kamipun telah menurunkan beban darimu. Yang memberatkan punggungmu. Dan kami tinggikan sebutan [nama] mu bagimu. Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai [dari sesuatu urusan], Tetaplah bekerja keras [untuk urusan yang lain]. Dan hanya kepada tuhan mulah engkau berharap.
Surat ini merupakan Surat Makkiyah akhir yang turun menjelang Nabi Muhammad hijrah ke Madinah. Pembahasan ayat ini dibagi dalam tiga bagian. Kelompok pertama, atau pada ayat 1-4, membahas seputar beban hidup dan berbagai kesusahannya. Bagian kedua, ayat 5 dan 6 yang memuat tentang bagaimana pembanding antara kesusahan dan kemudahan. Ketiga, ayat 7 dan 8 memuat sikap yang diambil dalam menjalani kehidupan.
Prof Quraish Shihab dalam tafsir Al Misbah menjelaskan bahwa Surat Al Insyirah ini turun sebagai penenang bagi Nabi Muhammad. Saat itu Nabi sedang memikul beban yang sangat berat, walaupun tidak secara tekstual Alquran menguraikan beban tersebut.
Pertama, wafatnya istri Nabi, Sayyidah Khadijah dan paman Nabi, Abu Thalib. Kedua, beratnya wahyu Alquran yang beliau terima. Ketiga, kondisi masyarakat Arab jahiliyah di Makkah yang menentang dan melakukan tipu-daya kepada dakwah Islam Nabi Muhammad.
Prof Quraish lebih condong kepada poin ketiga dimana Nabi merasakan beban psikologis yang diakibatkan keadaan umat yang diyakini beliau berada dalam jurang kebinasaan, dan Nabi Muhammad belum dapat menemukan solusi yang tepat untuk hal tersebut. Hal ini diungkapkan Quraish Shihab dalam penafsiran Surat Al Insyirah ayat 1-4.
Baca Juga: Surat Al Kafirun Ayat 1-6: Keutamaan dan Tafsirnya
Penafsiran ini berbeda diungkapkan oleh Fakhruddin Ar-Razy dalam Tafsir Kabir. Masalah yang sedang membebani Nabi adalah mengenai kefakiran beliau perihal harta yang dijadikan bahan penolakan dan ejekan oleh kaum Jahililiyyah Makkah.