Masya Allah Khasiat Surat Al Humazah, Menyembuhkan Sakit Mata dan Lancar Rezeki

Surat Al Humazah adalah surat ke-104 dalam Al Quran.

Dythia Novianty
Kamis, 28 Oktober 2021 | 09:45 WIB
Masya Allah Khasiat Surat Al Humazah, Menyembuhkan Sakit Mata dan Lancar Rezeki
Ilustrasi Al Quran (Shutterstock)

SuaraJatim.id - Surat Al Humazah adalah surat ke-104 dalam Al Quran. Surat ini terdiri dari 9 ayat dan merupakan Surat Makkiyah. Ada khasiat Surat Al Humazah.

Surat Al Humazah merupakan surat ke-31 yang diturunkan kepada Rasulullah Surat Al Qiyamah dan sebelum Surat Al Mursalat.

Dinamakan Surat Al Humazah yang berarti pengumpat. Ini diambil dari ayat pertama dalam surat ini. Selain itu, surat ini disebut pula Surat Wail li kulli humazah.

Khasiat Surah Al Humazah

Baca Juga:Surat Al Kafirun Ayat 1-6: Keutamaan dan Tafsirnya

  1. Siapa yang mau membacanya setiap selesai mengerjakan salat sunah rawatib atau salat sunah yang lain, maka ia akan mendapat kelapangan rezeki dan hartanya juga akan bertambah banyak.
  2. Barang siapa membacanya berterusan, nescaya ia akan bertambah kaya dan akan murah rezekinya.
  3. Barang siapa membaca Surah Al Humazah 7 kali secara rutin pagi dan sore hari atas izin Allah Swt tertindar dari gangguan sihir.
  4. Baca surah al-Humazah sebanyak 1.000 kali pada malam Jumat. Dilanjutkan membaca selawat sebanyak 1.000 kali. Insya Allah dengan cara demikian akan bisa bertemu dengan Rasulullah dalam mimpi.
  5. Makanan yang dikonsumsi agar tidak menimbulkan bahaya dengan mengamalkan surah al-Humazah. Ini untuk mendapatkan keberkahan pada makanan yang dikonsumsi sehingga tidak menimbulkan bahaya. Dalam kitab Mujarrabat ad-Dairabi al-Kabir karya Syekh Muhammad Zaairul Haq Ahmad ad-Dairabi dijelaskan caranya, yakni dengan membaca surah al-Humazah pada makanan yang hendak dimakan.
  6. Salah satu keutamaan mengamalkan Surah Al Humazah adalah untuk mengobati orang yang sakit mata. Dalam kitab Mujarrabat ad-Dairabi al-Kabir karya Syekh Ahmad ad-Dairabi dijelaskan caranya, yakni dengan membaca Surat Al Humazah pada mata orang yang sakit mata.

Surat Al Humazah dan Tafsirnya

Ilustrasi berdoa (pixbay)
Ilustrasi berdoa (pixbay)

Ayat1: Wailul likulli humazatil lumazah.

Artinya, “Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela.”

Kata wail digunakan untuk menggambarkan kecelakaan dan kenistaan serta untuk mendoakan seseorang agar mendapatkan kecelakaan. Kata wail juga biasa diartikan kecelakaan. Maka ayat pertama ini mengandung ancaman, bahwa akan celakalah humazah dan lumazah.

Ibnu Katsir menafsirkan, humazah mencela dengan ucapan. Sedangkan lumazah mengejek dengan perbuatan. Dalam Tafsir Al Munir dijelaskan, humazah adalah menggunjing dan mencela kehormatan manusia. Sedangkan lumazah artinya menghina, biasanya dengan isyarat alis, mata dan tangan.

Baca Juga:Surat Al Kahfi Ayat 1-10: Manfaat dan Keutamaan Selamat dari Kiamat dan Dajjal

Keduanya, humazah dan lumazah, akan celaka. Mereka akan disiksa dengan siksaan pedih karena perbuatannya. Ancaman ini tidak hanya berlaku bagi Walid bin Mughirah dan Umayyah bin Khalaf, namun juga berlaku bagi semua humazah dan lumazah baik yang hidup di masa dulu, masa kini maupun masa yang akan datang.

Ayat 2: Alladzii jama’a maalaaw wa’addadah.

Artinya, “yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung.”

Kata addadahu berasal dari kata ‘adda yang artinya menghitung. Kata ini menggambarkan si pencela itu bukan hanya mengumpulkan harta tetapi begitu cinta harta hingga setiap saat menghitungnya.

Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan, agaknya penyebab menggunjing dan mencela serta merasa lebih tinggi dari orang lain adalah harta dan angan-angan yang panjang.

Ayat 3: Yahsabu anna maalahuu akhladah.

Ilustrasi berdoa (pixbay)
Ilustrasi berdoa (pixbay)

Artinya, “dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya.”

Kata akhladahu berasal dari kata al khuld yang artinya kekal. Dalam ayat ini digunakan bentuk kata kerja lampau (fi’il madhi), tetapi maksudnya adalah masa datang (mudhari’). Mengisyaratkan persangkaannya itu sangat mantap seperti kepastian yang pasti terjadi. Ia merasa selamanya akan dalam kondisi itu, banyak harta, banyak pengikut, memiliki kekuasaan.

Ayat 4: Kallaa layumbadzanna fil huthomah.

Artinya, ”sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah.”

Kata al huthamah berasal dari kata hathama yang artinya hancur. Dengan demikian secara bahasa, al huthamah artinya sangat menghancurkan dan membinasakan.

Ayat 5: Wamaa adrooka mal huthomah. Naarulloohil muuqodah.

Artinya, ”Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan.”

Sebagian ulama menjelaskan bahwa huthamah adalah neraka jahanam yang sifatnya diterangkan mulai ayat 6.

Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir menyebut fedah penyifatan neraka jahanam dengan huthamah adalah kesesuaiannya dengan kondisi orang yang takabur itu. Neraka tersebut benar-benar dapat menghancurkan setiap apa yang dilemparkan ke dalamnya sehingga tidak akan berbekas dan bersisa.

Sedangkan naarullah berarti api Allah. Penisbatan kepada Allah menunjukkan api ini bukan api biasa. Tapi, ia diciptakan Allah khusus untuk tujuan tertentu.

Ilustrasi Allah
Tulisan Allah

Ayat 7: Allatii taththoli’u ‘alal af’idah.

Artinya, “yang (membakar) sampai ke hati.”

Api ini membakar seluruh tubuhnya hingga hatinya. Hatinya dibakar sebab ia adalah tempat kemusyrikan dan kekufuran. Hatinya dibakar karena menampung segala kedurhakaan.

Ayat 8: Innahaa ‘alaihim mu’shodah.

Artinya, “Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka.”

Neraka tempat penyiksaan humazah lumazah itu tertutup rapat. Mereka tidak bisa keluar darinya. Buya Hamka dan Tafsir Al Azhar menyebut setelah masuk ke sana mereka tidak akan dikeluarkan lagi. Dikunci mati di dalamnya.

Ayat 9: Fii ‘amadim mumaddadah.

ilustrasi sholat, ilustrasi salat, ilustrasi shalat, sholat dhuha (elemen envato)
ilustrasi sholat. (elemen envato)

Artinya, ”(sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.”

Muqatil Ibnu Hayyan menjelaskan pintu-pintu neraka tertutup atas mereka. Kemudian neraka tersebut dikuatkan dengan tiang-tiang dari besi. Tidak ada satu pun pintu yang dibuka bagi mereka dan tidak ada udara yang masuk ke mereka.

Kontributor : Titi Sabanada

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini