Buat Para Mama! Kenali Gejala Diabetes Pada Anak Sejak Dini

Diabetes merupakan penyakit tidak menular yang bila tidak terkontrol akan menyebabkan banyak komplikasi lain seperti gagal ginjal, gagal jantung, kebutaan.

Muhammad Taufiq
Minggu, 14 November 2021 | 18:52 WIB
Buat Para Mama! Kenali Gejala Diabetes Pada Anak Sejak Dini
Ilustrasi diabetes. (Shutterstock)

SuaraJatim.id - Diabetes merupakan penyakit tidak menular yang bila tidak terkontrol akan menyebabkan banyak komplikasi lain seperti gagal ginjal, gagal jantung, kebutaan, kerusakan sistem saraf dan penyakit kronis lainnya.

Karena alasan itulah Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso menyebut diabetes sebagai induk dari segala penyakit kronis tidak menular.

Diabetes ini tidak hanya menyerang orang dewasa saja. Penyakit ini bisa juga menyerang anak sejak dini. Masalahnya, belum banyak orangtua tahu bagaimana gejala penyakit tersebut.

Misalnya, orangtua hanya bingung ketika si kecil mudah sekali merasa lapar dan haus. Namun berat badannya tak kunjung bertambah tapi justru menjadi semakin kurus.

Baca Juga:Penglihatan Mata Kabur, Waspadai Salah Satu Tanda Penyakit Diabetes

Ada juga orang tua yang kebingungan dalam menghadapi nafsu makan anaknya yang berlebihan, terutama kecintaan anaknya pada panganan tinggi gula sehingga bobot tubuhnya kian meningkat. Apalagi muncul parut kehitaman menyerupai daki di bagian tengkuk, leher, ketiak serta lekuk sikut.

Bila si kecil mengalami dua kondisi seperti di atas, tidak ada salahnya ayah dan bunda memeriksakan kadar gula anak. Karena hal-hal yang terjadi pada anak di atas merupakan sebagian dari gejala diabetes melitus.

Diabetes melitus adalah kondisi medis kronis yang menyebabkan masalah dengan kemampuan tubuh untuk mengubah makanan - terutama gula (karbohidrat) - menjadi bahan bakar bagi tubuh.

Seperti dijelaskan Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi IDAI Muhammad Faizi dalam sebuah webinar. Ia mengatakan bahwa terdapat empat bentuk diabetes, namun hanya dua yang paling umum dikenal oleh masyarakat yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2.

Kedua bentuk diabetes ini dapat terjadi pada usia berapa pun termasuk anak-anak. Diabetes tipe 1 terjadi karena pankreas tidak menghasilkan cukup hormon insulin yang dapat mengatur glukosa di dalam aliran darah.

Baca Juga:Peringati Hari Diabetes Sedunia di Stasiun Tanah Abang

Sebaliknya, diabetes tipe 2 terjadi akibat tingginya hormon insulin yang diproduksi tubuh, namun hormon ini tidak bisa bekerja sebagaimana seharusnya. Akibatnya kadar glukosa dalam darah menjadi tidak terkontrol.

"Apabila anak mengalami gejala 3P dan ada riwayat diabetes di dalam keluarga, tidak ada salahnya orang tua memeriksakan kadar gula anak," ujar Faizi, seperti dikutip dari ANTARA, Minggu (14/11/2021).

Gejala 3P yang dimaksud adalah anak sering merasa lapar (polifagi), sering merasa haus (polidipsi) dan sering buang air kecil di malam hari (poliuri). Tiga gejala yang kerap disebut 3P tersebut merupakan gejala umum pada penderita diabetes melitus tipe 1 dan bisa terjadi pada anak.

Gejala 3P ini patut dicurigai pada anak dengan nafsu makan besar namun memiliki tubuh yang kurus bahkan sulit untuk gemuk. Selain itu, meskipun sudah mengkonsumsi banyak makanan, anak tampak mudah lelah seperti tidak berenergi.

Ketika pankreas tidak menghasilkan cukup hormon insulin, maka tubuh tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan glukosa yang dikonsumsi, sehingga jumlah glukosa dari makanan akan menumpuk di aliran darah.

Laman healthychildren menyebutkan bahwa identifikasi gejala diabetes tipe 1 sejak dini adalah penting. Kadar gula darah tinggi dan dehidrasi yang disebabkan oleh diabetes yang tidak terkontrol berbahaya dan dapat menyebabkan anak-anak membutuhkan insulin dan cairan intravena.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak