SuaraJatim.id - Surah Ad-Duha, merupakan surah Makkiyah dan diturunkan sesudah surah Al-Fajr.
Surah Ad-Duha adalah surah Ke-93 dalam Alqur’an yang terdiri atas 11 ayat. Nama Ad-Duha diambil dari kata yang terdapat pada ayat pertama, yang artinya “waktu matahari sepenggalahan naik”.
Surah Ad-Duha menjelaskan tentang pemeliharaan Allah SWT terhadap Nabi Muhammad SAW, dengan cara yang tak putus-putusnya, larangan berbuat buruk terhada[ anak yatim dan orang yang meminta-minta serta mengandung pula perintah kepada Nabi, agar mensyukuri segala nikmat.

Perlu diketahui, makna dari surah Ad-Duha ini, begitu dahsyat, sehingga sangat dianjurkan untuk membacanya setelah melaksanakan sholat Duha. Pada ayat terakhir, Allah memerintahkan untuk menyiarkan nikmatnya, bila nikmat tersebut harta, maka bisa disedekahkan atau digunakan untuk menolong dalam kebaikan, apabila nikmat itu adalah ilmu, bisa diamalkan dan disebarkan kepada orang lain.
Baca Juga:Manfaat Surah Ar Rad, Bisa Membuat Impian Jadi Kenyataan
Ada beberapa isi kandungan dalam surah Ad-Duha yang penting untuk diketahui. Lalu bagaimana bacaan doa surah Ad-Duha?
Berikut bacaan surah Ad-Duha beserta sebab dan isi kandungannya.
1. Asbabul Nuzul
Surah Ad-Duha turun pada waktu Duha atau pagi hari sebagai jawaban atas pertanyaan dan hinaan yang dilontarkan oleh kaum kafir Mekah yang menganggap bahwa Rasulullah sudah tidak dipedulikan lagi oleh Tuhan, sebab Nabi Muhammad sudah lama tidak menerima wahyu kenabian. Hingga akhirnya turunlah surah Ad-Duha untuk mempertegas bahwasanya Allah SWT memberitahukan bahwa dugaan kaum kafir Mekah merupakan suatu kesalahan yang besar. Allah juga member tahu Nabi Muhammad bahwasanya Allah tidak pernah membenci atau melupakannya.
2. Keutamaan Surah Ad-Duha
Baca Juga:Surah Al Mujadalah Ayat 11, Motivasi Menuntut Ilmu Hingga Adab di Dalam Majelis
Surah Ad-Duha diyakini sebagai surat untuk mempermudah urusan rezeki. Apabila diamalkan dengan sungguh-sungguh, Maka Allah akan mencukupi rezeki umat-Nya. Dalam ayat ini menjelaskan tentang kuasa Allah SWT yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW, larangan berbuat buruk kepada siapapun, terutama anak yatim dan selalu mensyukuri nikmat Allah SWT.