Miris, Sejumlah Remaja di Tulungagung Kena AIDS Gegara Seks Bebas

Data ini tentu mengejutkan bagi sebagian orang. Sejumlah remaja di Kabupaten Tulungagung Jawa Timur dinyatakan telah terinfeksi AIDS.

Muhammad Taufiq
Kamis, 02 Desember 2021 | 18:06 WIB
Miris, Sejumlah Remaja di Tulungagung Kena AIDS Gegara Seks Bebas
Ilustrasi HIV AIDS. [Envato Elements]

SuaraJatim.id - Data ini tentu mengejutkan bagi sebagian orang. Sejumlah remaja di Kabupaten Tulungagung Jawa Timur dinyatakan telah terinfeksi AIDS.

Bahkan usia mereka dalam rentang 13 sampai 14 tahun. Data ini disampaikan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Tulungagung.

Seperti dijelaskan Sekretaris KPA Tulungagung Ifada Nur Rohmania, para remaja yang terinfeksi AIDS ini ternyata gegara perilaku seks bebas.

"Angka prevalensinya sebenarnya tidak terlalu besar. Di bawah 10 persen, namun ini patut diantisipasi dan diwaspadai," katanya seperti dikutip dari ANTARA, Kamis (02/12/2021).

Baca Juga:Hari AIDS Sedunia: Saya Masih Ingin Hidup dan Lihat Anak Saya Dewasa

Tren itu bahkan ditemukan hampir setiap bulan. Bahkan dalam satu hari, KPA pernah mengidentifikasi lima remaja yang positif HIV/AIDS melalui satu metode pemeriksaan di klinik VCT (voluntaru counseling and testing).

Dan setelah dilakukan konseling secara mendalam, diketahui para remaja pengidap HIV/AIDS ini rata-rata telah melakukan hubungan seks bebas.

Bahkan ada yang mengaku beberapa kali gonta-ganti pasangan."Rentang usia termuda dari 13 tahun sampai 24. Prosentase mereka di bawah 10 persen," ungkap Ifada

Sejak terbentuknya KPA Tulungagung pada 2006 hingga sekarang, angka kasus HIV/AIDS di daerah itu tercatat sebanyak 3.045 orang.

Data kasus terus bermunculan setiap tahun. Tiga tahun terakhir, misalnya, KPA Tulungagung mencatat terjadi lonjakan kasus sebanyak 720 orang. Bahkan dalam satu bulan pihaknya pernah temukan 59 kasus baru, atau rata-rata dua pasien dalam sehari.

Baca Juga:Kasus HIV/AIDS di Tulungagung Menjalari Remaja, Terinfeksi Akibat Seks Bebas

Temuan lainnya adalah ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) yang juga mengidap HIV. Dari datanya setidaknya ada lima ODGJ yang mengidap HIV. Dan dari lima ODGJ pengidap HIV/AIDS itu, dua di antaranya meninggal.

KPA Tulungagung terus meningkatkan kemampuan identifikasi kasus demi mendukung target WHO menuju dunia bebas HIV/AIDS pada 2030.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan menemukan pasien sebanyak mungkin dan memberikan mereka akses pada ARV.

Dengan mengkonsumsi ARV, pasien HIV bisa diobati hingga virusnya tak terdeteksi. "Jika tes viraload virusnya sudah tak terdeteksi, potensi penularan sudah sangat kecil. Ini yang kita kejar," ujar Ifada.

Ifada menyebut perilaku seksual masih menjadi faktor tertinggi penularan HIV/AIDS di Tulungagung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini