SuaraJatim.id - Peristiwa robohnya bangunan proyek masjid di SMK 1 Muhammadiyah, Kota Mojokerto diusut polisi. Tampak police line telah terpasang di lokasi kejadian.
Diketahui, proyek tersebut baru berlangsung sebulan. Namun, pada 2 Desember 2021 lalu tiba-tiba bangunan masjid itu roboh.
Kapolresta Mojokerto AKBP Rofiq Ripto Himawan mengatakan, pihaknya akan memastikan penyebab robohnya bangunan tersebut. Kekinian, penyidik masih melakukan pengumpulan data dan memanggil sejumlah saksi terkait dengan proyek pengerjaan masjid.
"Pihak-pihak terkait yang bertanggung jawab sedang ingin dilakukan pendataan, siapa-siapa saja yang bertanggung jawab. Termasuk sumber anggaran dan penanggung jawab proses pembangunan," ujarnya mengutip dari Jatimnet.com jejaring media Suara.com, Jumat (3/12/2021).
Baca Juga:Guru di Mojokerto Ditetapkan Tersangka Kasus Dugaan Korupsi PNPM
Polisi menggali keterangan berdasar fakta-fakta yang ada. Tujuannya mencari faktor penyebab, apakah karena faktor alam atau kesalahan manusia (human error).
"Karena dari situ lah kita bisa mengkontruksikan apakah ini sebuah peristiwa di luar dari konteks kesalahan yang terjadinya apakah karena alam atau memang dari tahapan perencanaan ada yang perlu kita luruskan," sambungnya.
"Sementara kita lakukan status hukum dulu. Tentunya tidak meninggalkan bahwa hukum dibuat tiga pilar utama yang harus kita tegakkan. Pertama, harus menciptakan rasa adil. Kedua, ciptakan metode aturan main, dan ketiga, ciptakan kemanfaatan untuk masyarakat, lingkungan, negara, dan bangsa," ujarnya.
Sementara, Kepala SMK 1 Muhammadiyah Mojokerto, Sri Wilujeng dikabarkan meninggal dunia, pada Kamis, 2 Desember 2021, sekitar pukul 06.50 WIB.
"Kepala sekolahnya meninggal tadi pagi, jadi berduka. Semua pada ngelayat," ucap salah satu pekerja bangunan sembari berlalu.
Baca Juga:7 Wisata Mojokerto, Mulai dari Vihara Mojopahit Hingga Candi Tikus