SuaraJatim.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan warga Kota Surabaya, terutama yang tinggal di pesisir agar mewaspadai potensi banjir rob.
Banjir rob diprediksi bakal terjadi pada 2 hingga 7 Desember 2021. Peringatan ini disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Irvan Widyanto di Surabaya, Sabtu (04/12/2021).
Menurut dia, BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Tanjung Perak, Surabaya mengeluarkan peringatan dini potensi banjir rob akibat fenomena pasang maksimum air laut.
Diperkirakan banjir rob akan terjadi mulai 2-7 Desember 2021, sekitar pukul 21.00 WIB-24.00 WIB di kawasan pesisir Surabaya dan sekitarnya.
Baca Juga:Banjir Rob Kembali Terjang Pesisir Kabupaten Tangerang 3.039 KK Terendam
"Hal itu bisa dimulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitarnya. Yang paling penting juga, apabila terjadi kedaruratan apapun di Surabaya, silahkan langsung menghubungi Command Center 112 untuk mendapatkan bantuan," katanya, seperti dikutip dari ANTARA.
Irvan mengatakan, Pemkot Surabaya telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi jika terjadi banjir rob atau ketinggian air diprediksi mencapai 1,5 meter dari permukaan laut di wilayah pesisir.
Selama ini, lanjut dia, Pemkot Surabaya sudah memasang Videotron/WID yang selalu update memberikan informasi terkait tinggi gelombang, kecepatan angin dan cuaca di pesisir pantai.
"Videotron ini dipasang mulai dari Romokalisari, Sontoh Laut dan juga di Taman Suroboyo," ujarnya.
Selain itu, ia memastikan sudah melakukan pelatihan praktek evakuasi mandiri untuk warga pesisir. Tentunya, dengan mengikuti jalur evakuasi yang sudah ditentukan menuju assembly point (titik kumpul) yang sudah ditentukan pula.
Baca Juga:Banjir Rob Terjang Indramayu
"Sehingga kita berharap apabila ada tanda-tanda akan terjadi gelombang tinggi air laut yang terdapat di Videotron, dengan ketinggian di atas 2,5 meter atau pasang air laut di atas 150 cm dan kecepatan angin di atas 20 knot atau 37 km/jam, maka kita berharap warga bisa melakukan evaluasi mandiri tanpa harus menunggu bantuan," kata dia.
Selain itu, lanjut dia, apabila ada update dari BMKG Maritim terdapat potensi kenaikan air laut dan tinggi gelombang, maka BPB Linmas akan langsung mendirikan posko siaga di Romokalisari, Sontoh Laut dan Taman Suroboyo. Mereka akan dibekali peralatan mulai dari perahu karet bermesin, pelampung, ringbuoy, tali, genset, lampu dan beberapa peralatan lainnya.
"Bahkan, nanti kami akan woro-woro, baik melalui toa yang dipasang di perkampungan nelayan di SIB maupun melalui megaphone dengan keliling kampung nelayan untuk meminta sementara waktu tidak melaut dan tidak mendekati bibir pantai," katanya.