SuaraJatim.id - Seorang pria berinisial AZ (51) warga Kelurahan Pangeranan Kabupaten Bangkalan Jawa Timur mengaku dipukuli anggota polisi dan kerabatnya.
Kasus ini sekarang ramai jadi bahan gunjingan di daerah tersebut. AZ meminta bantuan Bahiruddin, jadi kuasa hukumnya, kemudian melaporkan dugaan kasus penganiayaan tersebut.
Kasus pemukulan ini sendiri terjadi pada Senin (20/12/2021) kemarin. Dugaan pemukulan terjadi saat AZ melakukan pijat refleksi pada Y dan D yang disebut-sebut merupakan istri dan adik dari polisi tersebut.
"Jadi klien kami semula dihubungi oleh Y untuk keperluan tagihan PDAM. Lalu AZ datang ke rumah Y. Setibanya di sana keduanya berbincang dan Y mengeluhkan badannya sakit," katanya seperti dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Jumat (24/12/2021).
Baca Juga:59 Desa di Bangkalan Madura Tidak Punya Dana untuk BLT
AZ yang dikenal memiliki keterampilan memijat refleksi tersebut menawarkan diri pada Y untuk dipijat. Tak hanya seorang diri, saat dipijat, Y berada di teras bersama adiknya D serta ibunya E.
"Klien kami kemudian melakukan pijat di teras rumah Y disaksikan ibu dan adiknya. Sebelum dipijat, AZ juga meminta izin dan diizinkan oleh Y bahkan ibunya," katanya.
Setelah Y selesai dipijat, sang adik yakni D juga mengeluh sakit di bagian dada dan meminta untuk dipijat juga. Sehingga, AZ kembali meminta izin pada D dan juga ibunya.
"Dan sudah diizinkan, maka klien kami melakukan pemijatan itu. Lokasinya tetap di teras dan dalam keadaan duduk," ucapnya.
Usai memijat keduanya, AZ beristirahat sejenak di teras tersebut. Namun, tak lama berselang ia mendadak dipukuli oleh suami Y berinisial Z dan diikuti oleh kerabatnya yakni AR. Kemudian menyusul suami D, yakni AM menendang AZ.
Baca Juga:Embat Laptop, Pria Bangkalan Ini Babak Belur Digebuki Warga
"AZ dipukuli dan ditendang hingga pingsan. Bahkan saat melakukan pemukulan itu, tiga oknum ini menggunakan seragam bahkan AM menggunakan sepatu dinasnya saat menendang AZ," tambahnya.
Adanya keributan tersebut juga dibenarkan oleh ketua RT setempat bernama Imbran. Bahkan ia mengaku melihat langsung AZ dipukul oleh kerabat Y.
"Saya melihat langsung tapi satu kali saja. Selebihnya saya tidak memperhatikan karena sudah gaduh dan kerabat Y lainnya juga melerai," ujarnya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Sigit Nursiyo Dwiyugo tak mengetahui perkara pemukulan tersebut. Justru sebaliknya, dia mengaku ada laporan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh AZ.
"Laporan pemukulan atau penganiayaan belum ada. Kami masih menerima yang pelecehan seksual ini, selain itu belum ada laporan masuk," katanya menambahkan.