Sejarah Surat Al Maun Diturunkan di Kota Makkah, Tentang Pendusta Agama

Al Maun merupakan surat yang membahas mengenai orang yang mendustakan agama.

Nur Afitria Cika Handayani
Minggu, 02 Januari 2022 | 15:55 WIB
Sejarah Surat Al Maun Diturunkan di Kota Makkah, Tentang Pendusta Agama
Ilustrasi Al Quran (Unsplash/Lexi T)

SuaraJatim.id - Al Maun merupakan surat ke-107 di dalam Al Quran yang terdiri dari 7 ayat. Surat Al Maun diturunkan di Kota Makkah atau termasuk dalam golongan Surah Makkiyah.

Al Maun merupakan surat yang membahas mengenai orang yang mendustakan agama. Secara etimologi, Al Maun mempunyai arti harta, berguna atau bermanfaat, kebaikan, ketaatan serta zakat.

Sebagian besar riwayat menyatakan jika Surat Al Maun masuk dalam golongan Makiyah atau turun di Mekah. Namun, dalam riwayat lain juga disebutkan jika ayat 1-3 diturunkan di Mekah, sedangkan ayat 4-7 diturunkan di Madinah.

Di sejumlah kitab tafsir, terdapat banyak istilah Makiyah dan Madaniyah. Makiyah memiliki arti Kota Makkah dan Madaniyah bermakna Kota Madinah. Tidak hanya berdasarkan tempat, para ulama menggolonggakan surah Makiyah dan Madaniyah berdasarkan acuan lain, tidak hanya tempat saja.

Baca Juga:Bacaan Surah Al Maun Arab, Latin Lengkap dengan Terjemahannya

Sykeh Manna Al Qathathan di dalam kitabnya Mabahits fi Ulumil Quran, menerangkan ada tiga cara yang dilakukan ulama dalam membedakan Surah Makiyah dan Madaniyah, yakni:

1. Berdasarkan lokasi

Surat makiyah merupakan surat yang turun di Kota Mekah dan sekitarnya, seperti Hudaibiyah, Mina dan Arafah. Sedangkan Madaniyah adalah surat yang turun di Kota Madinah dan sekitarnya seperti Sil', Quba dan Uhud.

2. Berdasarkan Objek

Hal ini didasarkan pada objek turunnya ayat, diturunkan untuk masyarakat Mekah atau Madinah. Ayat yang turun di Mekah dimulai dengan seruan "Yaa ayyuhannas" (Wahai manusia). Sedangkan ayat yang turun di Madinah dimulai dengan seruan "Yaa ayyuhalladzi na amanu" (Hai orang-orang yang beriman).

Baca Juga:Pesan Surah Al Maun, Muslim Harus Berpihak Pada Kaum Tertindas

3. Berdasarkan waktu

Cara ini dilakukan dengan mengamati segi waktu turunnya sebuah ayat. Yang menjadi acuan waktu adalah hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekah ke Madinah.

Surah Makiyah adalah surah yang turun sebelum nabi hijrah, meskipun turunnya tidak di Mekah. Sedangkan surah Madaniyah adalah surah yang turun setelah nabi hijrah, meski turunnya tidak di Madinah.

Berikut bunyi Surat Al Maun beserta artinya:

1. A raaitalladzii yukadzdzibu biddiin

Artinya: Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?

2. fadzaalikalladzii yadu''ul yatiim

Artinya: maka itulah orang yang menghardik anak yatim

3. Wa laa yauu 'alaa a'aamil-miskiin

Artinya: dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.

4. Fa wailul lil mualliin

Artinya: Maka celakalah orang yang salat.

5. Alladziina hum 'an alaatihim saahn

Artinya: (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya.

6. Alladziina hum yuraan

Artinya: yang berbuat riya

7. Wa yamna'unal-maa'n

Artinya: dan enggan (memberikan) bantuan.

Surat Al Maun menerangkan tentang para pendusta agama. Kata "pendusta agama" dapat ditemukan di awal Surat Al Maun.

Pendusta agama di dalam surat ini bukan orang yang abai dengan simbol-simbol agama, namun orang yang tidak memiliki jiwa sosial.

Kata "pendusta agama" dalam ayat ini dikaitkan dengan seseorang yang mengaku beragama tapi tidak memiliki kepedulian terhadap masyarakat yang terbelakang secara ekonomi dan unsur masyarakat terlantar. Hal ini secara khusus dijelaskan dalam Surat Al Maun ayat 1-3.

Adapun pendusta agama menurut Surat Al Maun, yakni menghardik anak yatim, tidak menggerakkan hati manusia untuk memberikan makan kepada fakir miskin, orang-orang yang sholat dengan jiwa dan hati yang lalai, orang yang tidak mau memberi pertolongan kepada sesamanya.

Demikian penjelasan mengenai surat Al Maun. Surat Al Maun dirunkan di Kota Mekah atau masuk dalam golongan makiyah.

Kontributor : Muhammad Aris Munandar

REKOMENDASI

News

Terkini