Gempar! Air Sungai di Mojokerto Berubah Merah

Kuat dugaan fenomena itu akibat tercemar limbah.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Kamis, 06 Januari 2022 | 16:53 WIB
Gempar! Air Sungai di Mojokerto Berubah Merah
Air sungai di Dusun Kuripan, Desa Jumeneng, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto berwarna merah, Kamis (6/1/2022). [SuaraJatim/Zen Arifin]

SuaraJatim.id - Warga Dusun Kuripan, Desa Jumeneng, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto digemparkan air sungai mendadak berwarna merah, Kamis (6/1/2022). Kuat dugaan fenomena itu akibat tercemar limbah.

Informasi yang dihimpun di lokasi, perubahan warna sungai itu terjadi sejak tiga hari lalu. Mendadak sungai berubah warna menjadi merah bata. Belum diketahui penyebab perubahan warna air di sungai tersebut.

"Dari tiga hari lalu warnanya berubah, biasanya bening. Ini jadi merah," kata Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat, Mahmud (43), Rabu (6/1/2022).

Sepanjang kurang lebih 2 kilometer, air di sungai itu berubah warna. Air juga nampak berminyak, dan mengeluarkan buih. Kendati demikian, tidak ada bau menyengat yang keluar dari air merah itu. Hanya saja, air agak sedikit pekat.

Baca Juga:Viral, Tarif Masuk Kawasan Wisata Air Panas Pacet Mojokerto Terlalu Mahal

"Tidak ada baunya, kaya berminyak. Tapi ini lengket, warnanya agak gak hilang," ucap Mahmud usai mengambil sampel air yang berwarna merah bata itu.

Mahmud mengaku belum mengetahui penyebab perubahan warna air di anak Kali Sadar itu. Ia menyebut jika di sekitar aliran sungai juga tak terdapat pabrik. Hanya saja ada sejumlah home industri kerupuk rambak milik warga sekitar.

"Dari DAM sana warnanya sudah berubah. Gak ada pabrik di sini, kalau usaha rambak ada. Kalau buang (limbah rambak) ke kali, tapi warnanya gak berubah. Tetap bening," jelas Mahmud.

Sementara itu, Camat Mojoanyar Amzar Azhari Siregar saat dikonfirmasi atas dugaan adanya pencemaran sungai Dusun Kuripan, Desa Jumeneng, menyebut sudah mengetahuinya. Bahkan pihaknya sudah meminta kepala desa setempat untuk melakukan penelusuran dan pengecekan.

"Saya sudah minta kades untuk menelusuri penyebabnya. Sementara dari laporan kades, itu gelembung seperti lumut. Kalau dibendung permukaan atas tidak mengalir ya seperti itu. Gelembung atau busanya juga seperti itu," kata Amzar singkat. 

Baca Juga:Prokes Ketat, Hari Pertama Tahun Baru Wisata di Mojokerto Ini Dijejali Pengunjung

Kontributor: Zen Arifin

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini