SuaraJatim.id - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sidoarjo dr. Syaf Satriawarman, mengatakan saat ini kasus demam berdarah di Sidoarjo sedang marak.
Ia menjelaskan data hingga per 18 Januari 2022 ini terdapat total 42 kasus DBD yang tersebat di seluruh Sidoarjo. Data ini kemungkinan akan bertambah mengingat musim hujan belum ada berhenti.
"Kami akan selalu lakukan update harian dan check dilapangan terkait DBD ini," katanya seperti dikutip dari suarajatimpost.com, jejaring media suara.com, Selasa (18/1/2022).
Sebelumnya, penyakit virus yang dibawa oleh nyamuk demam berdarah atau yang dikenal dengan nama Aedes Aegypti ini semakin menyebar ke seluruh penjuru Sidoarjo.
Baca Juga:Geger Pelajar di Waru Sidoarjo Perkosa Emak-emak 50 Tahun Tetangganya Sendiri
Berdasar data harian yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Sidoarjo, tercatat Kecamatan Buduran menduduki nilai kasus tertinggi yakni 4 kasus jika dibanding kasus di daerah kecamatan di Kabupaten Sidoarjo lainnya.
Menilik data yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Sidoarjo, lonjakan kasus DBD perhari berada pada nilai tertinggi kasus pada tanggal 03 Januari 2022, yakni ada 7 kasus DBD yang menyerang masyarakat Sidoarjo di hari dan tanggal tersebut.
Dalam keterangannya, dr. Syaf Satriawarman juga menegaskan jika pihaknya telah melakukan fogging di beberapa wilayah yang dinilai memiliki potensi DBD yang tinggi.
"Sudah di fogging, dan kita selalu menghimbau ke masyarakat terkait 3M yakni mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak," katanya.
Melalui data yang dihimpun oleh Dinkes Sidoarjo, hingga hari ini terdapat satu kasus kematian akibat DBD yakni di wilayah Kecamatan Jabon.
Baca Juga:Siswa SD di Tasikmalaya Meninggal 2 Hari Usai Divaksin, Keluarga: Sempat Demam Tinggi
Kadinkes berpesan untuk selalu menjaga kebersihan di lingkungan sekitar guna mencegah terjadinya penyakit DBD atau meluasnya sarang dan jentik nyamuk.