SuaraJatim.id - Sebanyak 350 pasien COVID-19 di Kota Surabaya dipastikan bergejala ringan. Wali Kota Eri Cahyadi meminta agar ratusan pasien tersebut tidak dirawat di rumah sakit.
Eri Cahyadi mengatakan saat ini yang dirawat di rumah sakit ada sekitar 400 pasien dan mayoritas bergejala ringan.
"Kami berkeliling rumah sakit dan sudah berkoordinasi dengan para dokter bila bergejala ringan jangan dirawat di rumah sakit," katanya seperti diberitaka Antara, Rabu (9/2/2022).
Ia mengusulkan bagi masyarakat atau pasien bergejala ringan yang tidak ingin dirawat di tempat isolati terpusat (isoter), agar bisa melakukan isolasi mandiri di hotel dengan menggunakan biaya mandiri.
Baca Juga:51 Siswa Sakit Demam, Batuk dan Flu Secara Bersamaan, Sebuah SMA Negeri di Cianjur Setop PTM
"Tapi orang-orang yang menengah ke atas dan takut berada di isoter, bisa memanfaatkan hotel dengan biaya mandiri. Nanti juga akan dipantau oleh rumah sakit, sehingga level ini tidak naik," ujarnya.
Selain itu, mengenai Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur rumah sakit di Kota Surabaya saat pemberlakuan PPKM Level 2, Wali Kota Eri mengaku bahwa saat ini BOR di Kota Pahlawan belum mencapai 20 persen.
Sebab, lanjut dia, tingkat BOR pada penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 2 ini bukan berdasarkan jumlah pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19, melainkan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit.
Diketahui Kota Surabaya memasuki PPKM Level 2 berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) No 09 Tahun 2022 tentang PPKM Level 3, Level 2, dan Level 1 COVID-19 di Wilayah Jawa dan Bali.
Wali Kota Eri menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terkait isoter bagi warga luar Kota Surabaya. Nantinya, kata dia, warga luar kota bisa memanfaatkan isoter milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang berlokasi di Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS).
Baca Juga:PPKM Level 3 Mulai Diterapkan di Jogja, Posko Satgas Covid-19 Mikro Dibuka Lagi
"Akan ada isoter di BPWS, jadi kalau ada KTP luar Surabaya akan dikirimkan ke sana," katanya.
Oleh karena itu, Eri berharap masyarakat Kota Surabaya untuk tidak panik dalam menghadapi varian Omicron yang mulai masuk ke Kota Pahlawan. Sebab, kata dia, masyarakat telah mendapatkan vaksinasi dosis satu dan vaksinasi dosis dua.
"Karena kalau kita sudah vaksin dosis satu dan dua, Insya Allah tidak akan genting seperti varian Delta," katanya.