SuaraJatim.id - Setiap daerah di Indonesia memiliki kekayaan budaya sendiri-sendiri. Termasuk di Tuban Jawa Timur ( Jatim ) yang memiliki tradisi sedekah laut.
Bagi masyarakat pesisir Tuban, misalnya para nelayan di Kecamatan Palang, setiap tahun memiliki tradisi tersebut. Bentuknya dengan melarung kepala sapi ke tengah laut.
Kepala sapi tersebut dihanyutkan ke laut dengan diiringi musik gamelan jawa. Bukan cuma itu, acara juga disambung dengan pawai, tayuban, bahkan hingga pengajian.
"Dulu nggak dihanyutkan tapi diikat di tiang yang berada di tengah laut, katanya orang-orang dulu memberi sesaji buat para penunggu laut utara. Tapi orang-orang sekarang hanya untuk memberi makan ikan saja," katanya seperti dikutip dari bloktuban.com jejaring media suara.com, Kamis (10/2/2022).
Ainul melanjutkan, kepala sapi atau kerbau dipilih lantaran sudah menjadi kepercayaan masyarakat jika hewan tersebut merupakan hewan yang sakral.
Kendati demikian, jika setiap desa melakukan sedekah laut dengan waktu dan cara yang berbeda-beda.
"Kepalanya kadang di bawa ke tengah laut, kadang di pinggir karena perahunya besar-besar kalau airnya surut nggak bisa ngapung perahunya. Waktunya beda-beda kalau di desa aya waktu ruwah," ujarnya.
Jika tidak melakukan sedekah laut, kepercayaan nelayan akan sering terjadi kecelakaan pada saat melaut.
"Katanya sering terjadi kecelakaan didalam melaut," katanya menambahkan.
Baca Juga:Warga Asal Kampung Miliarder Tuban Digugat Cerai Istri Gegara Uangnya Sudah Habis
Lebih lanjut, di musim pandemi saat ini sedekah laut yang biasa diperingati oleh para nelayan tidak bisa dilakukan seperti biasanya lantaran akan menimbulkan banyak kerumunan.
Dengan demikian, hanya diperingati dengan melakukan istighosah atau doa bersama selama dua tahun ini tanpa mengurangi makna dari sedekah.